Protes, Kubu Bamsoet: Airlangga Bisa Jadi Ketua Umum Seumur Hidup

Jumat, 15 November 2019 18:32 WIB

Politikus Partai Golkar Ricky Rachmadi (ujung kiri), bersama peneliti Populi Center Afrimadona, Peneliti LIPI Syamsudin Haris, dan Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga (ujung kanan), saat diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Juli 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Bambang Soesatyo atau Bamsoet memprotes cara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan timnya yang dianggap ingin membuat aklamasi di musyawarah nasional Partai Golkar Desember mendatang. Loyalis Bamsoet, Andi Sinulingga, menilai Airlangga dan timnya menutup ruang demokrasi di partai beringin.

Menurut Andi, Airlangga semestinya memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum. Tahapan pencalonan ketua umum harus dibuka sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

"Kami ingin ada penjaringan bakal calon dan dibuka. Kalau tidak ada yang mendaftarkan diri, selesai, aklamasi bukan hal yang tabu. Tapi kalau ada yang daftar kenapa ditutup," kata Andi dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 15 November 2019.

Menurut Andi, tahapan penjaringan bakal calon ini tertuang dalam AD/ART Bab XIV Pasal 50. Ayat (1) menyebutkan bahwa pemilihan ketua umum, ketua DPD baik provinsi maupun kabupaten/kota, serta ketua DPC dilakukan oleh peserta musyawarah (nasional/daerah).

Adapun dalam ayat (2) disebutkan bahwa pemilihan dilakukan melalui tahapan penjaringan, pencalonan, dan pemilihan. Menurut Andi, jika aturan ini tak diterapkan maka akan menjadi preseden buruk untuk Golkar di waktu yang akan datang.

Advertising
Advertising

"Kalau ini tidak kita cegah, maka Pak Airlangga itu bisa jadi ketum seumur hidup, karena besok akan dia ulangi lagi cara-cara seperti itu," ujarnya.

Andi menjelaskan, ada dua syarat terjadinya aklamasi di munas Golkar. Pertama ialah lantaran tak ada calon lain. Kedua, ada calon lain tetapi munas akhirnya memilih secara musyawarah mufakat.

Sedangkan sejauh ini, kata Andi, setidaknya sudah ada tiga orang selain Airlangga yang berniat maju menjadi caketum Golkar. Mereka ialah Bambang Soesatyo, Ridwan Hisjam, dan Indra Bambang Utoyo.

"Artinya bahwa menuju aklamasi itu jauh dari harapan dan keinginan Pak Airlangga, karena sudah pasti ada calon lain," ujarnya.

Sebelumnya, loyalis Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ace Hasan Syadzily mengatakan ada peluang terjadi aklamasi jika tidak ada calon lain yang didukung oleh minimal 30 persen pemilik suara di munas.

"Tidak tertutup kemungkinan akan aklamasi jika tidak ada calon ketum yang mendapatkan dukungan 30 persen sebagaimana yang dipersyaratkan AD/ART," kata Ace melalui pesan singkat kepada Tempo, Jumat, 15 November 2019.

Menurut Ace, sebanyak 29 DPD I menyampaikan dukungan untuk Airlangga dalam Rapimnas Partai Golkar yang digelar kemarin, Kamis, 14 November 2019. Adapun sisanya disebutnya meminta dibuka peluang untuk calon lain.

"Tidak ada satu pun pandangan DPD Partai Golkar provinsi yang mengusulkan nama selain nama Airlangga walaupun ada satu dua DPD yang meminta supaya Munas Desember 2019 memberikan kesempatan kepada kader lainnya," kata Ace.

Berita terkait

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

3 jam lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

4 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

17 jam lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Berkoalisi di Pilpres, PKS Siap Bekerja Sama dengan PKB di Pilkada 2024

18 jam lalu

Setelah Berkoalisi di Pilpres, PKS Siap Bekerja Sama dengan PKB di Pilkada 2024

PKS dan Golkar semakin intens membangun koalisi di Pilkada 2024 Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

18 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028.

Baca Selengkapnya

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

21 jam lalu

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

1 hari lalu

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.

Baca Selengkapnya

Golkar Ragu Jokowi Tak Lagi Kader PDIP: Kami Enggak Mau 'Ge-er'

1 hari lalu

Golkar Ragu Jokowi Tak Lagi Kader PDIP: Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Partai Golkar tidak ingin mengandai-andai mengenai keanggotaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuang (PDIP).

Baca Selengkapnya