Abdi Dalem Diduga Lecehkan Mahasiswi, Keraton Yogya: Kami Pecat

Senin, 11 November 2019 21:00 WIB

Jogja Menari yang digelar di Alun Alun Utara Yogyakarta (23/12), berhasil memecahkan rekor nasionall dan dunia untuk kategori Penari Jaranan Terbanyak. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang pria abdi dalem (petugas keraton) Keraton Yogyakarta tertangkap warga karena pelecehan seksual terhadap mahasiswi di kawasan Alun-Alun Utara pada Ahad petang lalu, 10 November 2019.

Pelaku berinisial SW, 68 tahun, asal Kabupaten Kulon Progo, telah ditahan di Kantor Kepolisian Sektor Gondomanan, Kota Yogyakarta. Dia memakai pakaian peranakan khas abdi dalem Keraton Yogyakarta ketika melakukan tindakan yang diduga pelecehan seksual itu.

"Saat di pos pengamanan keraton, pelaku mengakui perbuatannya. Tapi setelah dia dibawa ke polisi, berkelit," ujar Sekretaris Komunikasi Komunitas Alun-Alun Utara (FKKAU) Krisnadi Setyawan hari ini, Senin, 11 November 2019.

Pihak Keraton bereaksi keras atas kejadian tersebut.

"Keraton akan menindak tegas abdi dalem tersebut. Kami serahkan semuanya kepada proses hukum" ujar Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau Sekjen Keraton Yogya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono, kepada Tempo.

Krisnadi Setyawan menuturkan peristiwa dugaan pencabulan terjadi pada Ahad malam lalu sekitar pukul 22.30 WIB. Berawal ketika tiga mahasiswi perguruan tinggi swasta di Yogyakarta berjalan-jalan ke tengah Alun-Alun Utara.

Saat itulah pelaku yang berpakaian abdi dalem mendatangi ketiganya. Terjadilah pembicaraan di antara mereka.

Tiba-tiba SW menarik tangan salah satu mahasiswi dan menempelkan di kemaluannya. Korban lantas kembali ke parkiran motor di sisi timur Alun-Alun dan menangis sesenggukan.

Para petugas parkir dari FKKAU yang melihat dia menangis menanyai korban tentang kronologi pelecehan.

SW pun ditemukan di area pagelaran lalu dibawa ke pos pengamanan Keraton.

Pelaku masih ditahan di Polsek Gondomanan namun korban belum melaporkan secara resmi pelecehan seksual itu.

Adapun Condrokirono menerangkan bahwa internal Keraton telah membahas kasus itu pada Senin pagi, 11 November 2019. Laporan dikoordinasikan dengan Penghageng dan Wakil Penghageng Tepas Purorakso yang mengepalai abdi dalem yang bermasalah.

"Saya juga koordinasi untuk proses pencopotan."

Menurut Condrokirono, Keraton akan melakukan langkah langkah antisipasi agar peristiwa serupa tak terulang lagi.

Berita terkait

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

3 hari lalu

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

10 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta

11 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta

Menurut Bamsoet, Kraton Majapahit Jakarta adalah bentuk kebangkitan nasional bangsa Indonesia di bidang kebudayaan, demi membangun kepribadian bangsa yang berdaulat di bidang politik dan mandiri di bidang ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

12 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

15 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

35 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

37 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

46 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

47 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi 22 Tahun Tersangka Penipuan Tiket Coldplay, Mengaku Anak Agen Perjalanan

53 hari lalu

Mahasiswi 22 Tahun Tersangka Penipuan Tiket Coldplay, Mengaku Anak Agen Perjalanan

Sebagai anak dari seorang yang bekerja di agen perjalanan, mahasiswi tersangka penipuan tiket Coldplay itu mengaku punya jatah 310 tiket.

Baca Selengkapnya