Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) bersalaman dengan Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih saat pertemuan di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, Rabu, 30 September 2019. Kunjungan ini merupakan ketiga kalinya Menkes Terawan "blusukan" setelah sebelumnya mengunjungi kantor BPJS Kesehatan dan BKKBN. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih berharap kepemimpinan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bisa menggerakkan partisipasi dan kolaborasi antar stakeholder di bidang kesehatan. Kementerian Kesehatan dan pemerintah disarankan tak sekedar regulator yang pasif.
"Beliau kami harap menjadi penggerak supaya semua stakeholder bisa partisipasi dan kolaborasi. Itu paling penting dan itu saya pikir kepemimpinan beliau bisa melakukan itu," kata Daeng, didampingi Terawan, di kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 30 Oktober 2019.
Dalam pertemuan tersebut, Daeng menyebut Kemenkes dan PB IDI akan terus berkomunikasi dalam membahas regulasi dan tata kelola layanan kesehatan di Indonesia.
"Bapak Menteri tadi bilang kita akan komitmen untuk bersama. Silaturahmi terus berjalan. Karena jika silaturahmi terus berjalan, maka pembahasan tentang penanganan masalah kesehatan akan harmoni di antara semua stakeholder. Ini inti pembicaraan tadi," ujarnya.
Menkes Terawan pun menambahkan, dirinya akan berusaha untuk melayani dan mewadahi apa yang diinginkan IDI demi kemaslahatan umat dalam bidang kesehatan. "Untuk ketahanan kesehatan nasional," katanya.
Rencananya, jajaran Dirjen Kementerian Kesehatan akan kembali mengadakan pertemuan dengan IDI agar bisa membuat keputusan-keputusan yang baik. "Regulasi-regulasi yang saya keluarkan akan sesuai dengan yang menjadi keinginan, cita-cuta luhur dari para dokter," ujarnya.