Prabowo ke Amien Rais: Saya Jadi Menteri Bukan untuk Carried Away

Senin, 28 Oktober 2019 09:41 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat ikuti upacara serah terima jabatan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019. Presiden Joko Widodo resmi melantik Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan periode 2019-2014. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyempatkan bertemu politikus senior Amien Rais setelah dilantik sebagai Menteri Pertahanan kabinet Jokowi.

Pertemuan itu diceritakan Amien Rais dalam diskusi bertajuk Islam dan Komunis di Masjid Jami Karangkajen, Yogyakarta, Ahad 27 Oktober 2019. Amien mengatakan saat itu Prabowo datang bersama sejumlah tokoh yang pernah mendukungnya pada masa kampanye pemilihan presiden.

Seperti mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso juga sejumlah elite Gerindra seperti Ahmad Muzani, Fuad Bawazier, serta Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhie Prabowo yang juga masuk kabinet Jokowi sebagai Menteri Kelautan Perikanan.

Kepada Amien, Prabowo saat itu mengungkap alasannya menerima tawaran kursi menteri sebagai menteri pertahanan.

"'Pak Amien, jadi saya terima (tawaran menjadi menteri Jokowi) ini bukan untuk carried away atau ikut hanyut," ujar Amien menirukan ungkapan Prabowo.

Advertising
Advertising

Kepada Amien, Prabowo menjelaskan menerima tawaran jadi menteri
pertahanan di kabinet Jokowi sebagai bagian menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan bangsa.

"Lalu saya tepuk Pak Prabowo, 'Sudah, Bismillah. Tapi saya akan pantau Anda terus (di pemerintahan)'," ujar Amien mengulang apa yang diucapkannya saat Prabowo menemuinya kala itu.

Amien saat itu mengatakan juga pada Prabowo ia akan mendukung Ketua Umum Gerindra itu sepanjang on the track.

"Kalau Anda caranya bener saya dukung, kalau tidak ya apa boleh buat," ujar Amien saat itu pada Prabowo.

Amien Rais meminta agar masyarakat tidak dulu berprasangka buruk dengan langkah Prabowo yang gabung kabinet ini. Amien memaklumi jika pemikiran Prabowo mungkin berbeda dengan para pendukungnya di akar rumput.

Berita terkait

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

14 menit lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

2 jam lalu

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

Sekitar 11 prajurit Kopassus mempersembahkan lagu Ksatria Kusuma Bangsa untuk Prabowo, yang merupakan Danjen Kopassus ke-15. L

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

2 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

3 jam lalu

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

PPP mengkonfirmasi pihaknya akan menemui Prabowo Subianto usai pilpres 2024 selesai. Namun PPP menegaskan arah politiknya akan dibahas dalam Rapimnas.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

4 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

8 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

18 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

20 jam lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya