Keluarga Gus Dur Tak Jadi Menteri, Gusdurian Merasa Tak Ditinggal

Reporter

Kukuh S. Wibowo

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 23 Oktober 2019 18:11 WIB

Presiden Joko Widodo setelah bersilaturahmi dengan istri almarhum Presiden RI keempat, Gus Dur, Sinta Nuriyah, dan anaknya, Yenny Wahid, di rumah Gus Dur, Jalan Ciganjur, Jakarta Selatan, 7 September 2018. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga almarhum Gus Dur tak ada yang dipilih masuk Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Banyak orang mengira Zanuba Arifah Chafsoh Wahid bakal jadi salah satu menteri Jokowi, tapi hingga pengumuman menteri tadi, nama putri kedua Gus Dur itu tak ada di daftar kabinet baru.

Presidium Gusdurian Jawa Timur Yuska Harimurti mengatakan dukungan para pencinta Gus Dur itu kepada Jokowi-Ma’ruf Amin pada pemilu 2019 dilakukan tanpa syarat. Sehingga meski keluarga Gus Dur tak mendapat tempat di kabinet, Gusdurian tak mempermasalahkan.

Menurut dia, Gusdurian tergerak mendukung Jokowi-Ma’ruf karena sebagai simbol NKRI, Jokowi saat itu diserang oleh paham Islam radikal. “Sesuai ajaran Gus Dur, kami pada saat pilpres bergerak melakukan pembelaan terhadap nilai-nilai penguatan NKRI. Di satu sisi jika itu dianggap mendukung Jokowi, masyarakat bebas menilai ,” kata Yuska, Rabu, 23 Oktober 2019.

Pernyataan Yuska menanggapi postingan Ipang Wahid di media sosial. Putra Salahuddin Wahid itu menyebutkan bahwa Gusdurian ditinggal oleh Jokowi setelah digunakan untuk menarik suara (vote getter) serta dipakai menghadapi serangan kampret dan kadal gurun (kadrun).

Namun, menurut Yuska, koordinator Jaringan Gusdurian pusat, Alissa Wahid, sejak jauh hari sudah menyatakan menolak jabatan politik. “Concern Gusdurian dan Mbak Alissa Wahid bukan jabatan politik, melainkan melakukan penguatan-penguatan pada masyarakat sipil,” Yuska.

Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Kacung Marijan menilai wajar bila Jokowi hanya menggaet partai politik dan kalangan profesional masuk kabinet. Sebab, ujar Kacung, Jokowi ingin mendapatkan dukungan formal di parlemen. Adapun Gusdurian tergolong sebagai relawan yang posisinya sama dengan relawan-relawan lainnya. “Gusdurian hanya merepresentasikan relawan,” kata Kacung.

Kacung mengakui tak sedikit relawan yang kecewa karena merasa tidak diakomodir ke kabinet. Namun, ujar Kacung, apa pun alasannya, Jokowi memang hanya mempertimbangkan dukungan politik formal yang direpresentasikan oleh partai-partai politik. “Kalau relawan itu mewakili siapa di kabinet, ini kan agak sulit juga. Walupun dalam kampanye mereka berkeringat juga,” katanya.

Berita terkait

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 menit lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

1 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

1 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

13 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

14 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

14 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

14 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

15 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya