Pengamat: Nadiem Makarim Layak Masuk Kabinet Jokowi Jilid II
Jumat, 18 Oktober 2019 21:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kualifikasi calon Menteri sudah diungkapkan Presiden Jokowi, yang akan menempatkan kalangan muda di Kabinet Jokowi Jilid II.
Menteri muda tersebut harus mengerti manajerial, manajemen, dan bisa mengeksekusi program yang ada jadi persyaratan, disamping harus dinamis, fleksibel, dan mampu mengikuti perubahan zaman dengan cepat.
Di antara kandidat yang ada, CEO Gojek Indonesia, Nadiem Makarim disebut-sebut sebagai salah satu yang layak. Menurut ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, Indonesia dapat meniru Malaysia dalam mengangkat Syed Syaddiq sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
"Terlebih kita memiliki banyak calon potensial dari kalangan muda yang bisa melahirkan terobosan dalam membantu mengatasi tantangan jangka pendek yang dihadapi Indonesia di bidang ekonomi. Salah satunya, Nadiem Makarim," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/10).
Ia menambahkan, dengan kredibilitas Nadiem dalam membangun Gojek, perusahaan rintisan yang dibangun satu dekade lalu dan kini telah menjadi Decacorn, atau punya valuasi di atas US$ 10 miliar, pria berusia 35 tahun ini bisa diberi kepercayaan untuk beberapa bidang karena kemampuan eksekusi yang mumpuni.
"Pilihannya mulai dari investasi, digital, ataupun bidang pendidikan. Tapi yang saya ingin tekankan, adalah bagaimana digitalisasi menjadi tuntutan dunia saat ini. Semua bidang akan terkait dengan digitalisasi dan juga teknologi, makanya digital sangat penting. Menurut saya, Nadiem punya kapasitas dalam hal itu," jelas Fithra.
Menurutnya, kabinet yang akan dibentuk Jokowi-Ma'ruf Amin akan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mulai dari jangka pendek hingga potensi resesi yang berlanjut, serta krisis-krisis yang harus diantisipasi segera.
"Oleh sebab itu, saya ingin mengarisbawahi bahwa memilih menteri yang mampu membuat deregulasi, sekaligus sebagai eksekutor itu sangat penting. Kementerian di periode kedua Jokowi harus mampu menjadi penahan akan tantangan-tantangan ke depan," ungkap Fithra Faisal Hastiadi lagi.