Prabowo Safari ke Pengusung Jokowi, PDIP: Bicara Koalisi Parlemen

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 17 Oktober 2019 23:55 WIB

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpelukan usai melakukan pertemuan di kediaman Surya Paloh di Kawasan Permata Hijau, Jakarta, Ahad, 13 Oktober 2019. Usai pertemuan, Surya menyebut dirinya dan Prabowo mempunyai satu kesamaan pandangan dan pikiran tentang bangsa. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Eriko Sotarduga mengatakan safari politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke ketua-ketua umum partai koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin baru sebatas membicarakan kemungkinan berkoalisi di parlemen.

"Untuk koalisi di parlemen, tentu itu dibicarakan dengan ketum partai masing-masing. Dan itu sudah dilakukan Pak Prabowo. Tapi soal koalisi itu akan terjadi atau tidak, saya belum mengetahui," ujar Eriko saat ditemui di kantor Parameter Politik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis, 17 Oktober 2019.

Sedangkan untuk berkoalisi dan masuk kabinet, ujar Eriko, pembicaraan langsung dilakukan Prabowo dengan Jokowi. "Sebab kabinet itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi. Bisa saja kan beliau berikan juga, kemudian meminta orang dari Pak Prabowo," ujar Eriko.

PDIP, ujar Eriko, juga tidak pusing memberikan persyaratan jika Gerindra hendak bergabung ke pemerintahan. "Itu hak masing-masing partai, karena ini kan menanam untuk 2024. Masyarakat yang memilih mereka nanti," ujar dia.

Sikap PDIP ini berbeda dengan partai lain anggota koalisi Jokowi yang sudah mewanti-wanti agar Gerindra tak banyak permintaan jika hendak bergabung. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, misalnya, menggarisbawahi jika Gerindra bergabung maka jangan bersikap seperti oposisi.

"PPP hanya menggarisbawahi, kalau masuk pemerintahan jangan berperilaku sebagai oposisi. Itu aja," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan pada Kamis, 17 Oktober.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga meminta Partai Gerindra sadar posisi jika ingin bergabung ke koalisi Jokowi. Sebab, Gerindra masuk belakangan, maka jatahnya pun belakangan.

"Enggak apa-apa (masuk koalisi). Tapi, ibarat kalau kita sedang salat itu ada imam dan makmum. Nah, makmum yang datangnya belakangan itu namanya makmum masbuq," ujar Muhaimin lalu kabur menaiki tangga kantor DPP PKB, Jakarta pada Senin malam, 14 Oktober 2019.

Berita terkait

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

9 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

9 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

10 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

11 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

11 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

11 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

12 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

13 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya