Jurnal Perempuan Sebut 5 Tahun Jokowi Biarkan Persekusi Gender

Kamis, 17 Oktober 2019 17:50 WIB

Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, Azriana (kiri) bersama Mariana Amiruddin berpose di samping karangan bunga dengan ucapan turut berduka cita atas tidak disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) usai menggelar konferensi pers di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Senin, 1 Oktober 2019. Komnas Perempuan mendesak DPR RI memprioritaskan RUU tersebut untuk masa persidangan tahun 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Jurnal Perempuan, Atnike Sigiro, mengatakan periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperlihatkan ketidakberpihakan pemerintah terhadap kesetaraan gender, kebebasan sipil, hak privat, dan hak aktualisasi diri.

"Enggak ada perlindungan privat. Negara membiarkan persekusi individu, kelompok minoritas dan identitas gender minoritas. Bukannya dilindungi, negara malah mengkriminalkan korban," kata Atnike di Jakarta, 17 Oktober 2019.

Atnike mengatakan kekhawatiran lain adalah kuatnya propaganda konservativisme yang mengancam hak-hak perempuan. Menurut dia, agenda keadilan gender untuk memenuhi hak perempuan justru mendapat ancaman dari kalangan masyarakat.

"Akibat menguatnya pandangan konservatif yang secara terbuka melakukan propaganda bahwa agenda keadilan gender bertentangan dengan agama dan budaya di Indonesia," katanya.

Dampaknya, menurut Atnike, bisa mempersulit perempuan maupun kelompok minoritas untuk mengutarakan ide kesetaraan gender maupun hak perempuan. Seperti UU ITE, persekusi, dan kriminalisasi terhadap korban.

Selain itu, Atnike menuturkan konservatisme juga mengancam upaya advokasi terhadap peraturan perundangan dalam isu-isu penegakan hak perempuan dan keadilan gender. "Termasuk RUU PKS, RUU-PKDRT, dan RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender," katanya.

Melihat tak adanya sinyal keberpihakan pemerintah, Atnike menyebut pemerintahan pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan gejala-gejala suram di periode keduanya.

"Untuk itu perlu adanya gerak bersama lintas kelompok dan lintas sektor untuk memperkuat agenda perlindungan HAM, sebagai bagian tak terpisahkan dari hak-hak perempuan," katanya.

Berita terkait

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

4 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

5 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

9 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

9 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

9 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

10 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

12 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya