Yohana Susana Yambise Akui Sempat Syok Jabat Menteri

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Kamis, 17 Oktober 2019 15:27 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Yohana Yambise saat menghadiri Forum Anak Nasional di Pekanbaru. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Jakarta - Yohana Susana Yembise mengaku sempat mengalami syok saat awal-awal dipilih dan menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak karena merasa itu bukan bidang yang selama ini dia kuasai.

"Saya adalah pengajar, dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih. Ternyata saya dipilih menjadi menteri pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak. Sempat syok juga," kata Yohana dalam unjuk bincang peluncuran buku "Dunia Yohana, Inspirasi dari Ufuk Timur" di Balairung Susilo Sudarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis.

Hal lain yang membuat dia syok adalah anggaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang saat itu relatif kecil, yaitu Rp219 miliar saja. Anggaran tersebut jauh bila dibandingkan kementerian lain dan menurutnya sangat kecil bila dibandingkan tuntutan kinerja dari Presiden Joko Widodo.

"Saya berpikir, apa yang bisa dilakukan dengan anggaran sekecil itu. Padahal Presiden Jokowi meminta untuk kerja, kerja, dan kerja," tuturnya.

Sebagai guru besar, Yohana terbiasa belajar dan melihat sesuatu secara ilmiah. Karena itu, dia mengaku lama kelamaan merasa cinta dengan kementerian yang dia pimpin.

Akhirnya, enam bulan sejak menjadi menteri, dalam sebuah sidang kabinet, Yohana menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa pembangunan sumber daya manusia melalui pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak tidak kalah penting dengan pembangunan infrastruktur dan ekonomi.

"Saya meminta agar anggaran ditambah agar bisa melakukan pelayanan turun ke lapangan. Ternyata, dua hari kemudian saya dipanggil dan ditanya mau minta anggaran berapa. Terus terang saya bingung karena belum sempat berbicara dengan kawan-kawan di Kementerian," katanya.

Secara spontan, Yohana meminta anggaran Rp5 triliun kepada Presiden, meskipun di dalam benaknya Rp1 triliun saja sudah merupakan kemajuan yang sangat baik.

"Akhirnya memang disepakati Rp1 triliun, meskipun dipotong menjadi Rp716 miliar. Itu sudah tiga kali lipat daripada anggaran sebelumnya," jelasnya.

ANTARA

Berita terkait

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

15 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

16 Oktober 2023

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

PPPK 2023 yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan.

Baca Selengkapnya

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

6 Oktober 2023

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan pendidikan, tak terkecuali anak yang jadi pelaku perundungan.

Baca Selengkapnya

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.

Baca Selengkapnya

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

15 September 2023

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

Dua bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih menyesuaikan pengasuhan dengan orang tua biologis.

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

13 September 2023

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

Sebelas anak dilarikan ke RSUD Batam karena terkena gas air mata saat bentrokan antara warga dan polisi terjadi di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

26 Agustus 2023

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap melalui hasil tes DNA

Baca Selengkapnya

Cegah Dampak Berkepanjangan, Psikologis Anak Saksi Bunuh Diri di Rel Diminta Diperiksa

11 Juli 2023

Cegah Dampak Berkepanjangan, Psikologis Anak Saksi Bunuh Diri di Rel Diminta Diperiksa

Kemen PPPA meminta Pemda memeriksa sejauh mana dampak psikologis peristiwa bunuh diri di rel terhadap anak-anak yang menyaksikan.

Baca Selengkapnya

Alasan KemenPPPA Tak Dukung Childfree

18 Februari 2023

Alasan KemenPPPA Tak Dukung Childfree

KemenPPPA mengaku tidak sependapat dengan pandangan tidak menginginkan keturunan atau childfree. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Penculikan Anak Meningkat Awal 2023, Apa Lagi Selain Penculikan Malika?

7 Februari 2023

Kasus Penculikan Anak Meningkat Awal 2023, Apa Lagi Selain Penculikan Malika?

Kasus penculikan anak bertambah lebih banyak pada awal 2023. Total 28 kejadian terjadi sepanjang awal tahun ini.

Baca Selengkapnya