Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan (kanan) menyaksikan petugas menunjukkan barang bukti operasi tangkap tangan ( OTT) Bupati Indramayu Supendi di gedung KPK Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019. KPK menetapkan Supendi serta tiga orang lainnya, yakni Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu Omarsyah, Kepala Bidang Jalan di Dinas PUPR Kabupaten Indramayu Wempy Triyono dan kontraktor Carsa sebagai tersangka dalam dugaan suap proyek di Dinas PUPR Kabupaten Indramayu dengan mengamankan barang bukti Rp685 juta dan satu unit sepeda lipat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
TEMPO.CO, Jakarta - Sepeda merek Java dari pabrikan Cina menjadi salah satu barang sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap Bupati Indramayu, Jawa Barat, Supendi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indramayu Omarsyah diduga menerima duit Rp 350 juta plus sepeda Java Neo seharga sekitar Rp 20 juta tadi.
KPK telah menetapkan Supendi, Omarsyah, dan Kepala Bidang Jalan di Dinas PUPR Wempy Triyono sebagai tersangka.
"Kami juga mengamankan sepeda yang diduga diterima sebagai bagian dari realisasi fee proyek di kasus ini," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa pers di Gedung KPK pada Selasa lalu, 15 Oktober 2019.
Berdasarkan situs jual beli online, sepeda Java Neo dihargai sekitar US $ 1,299,99 atau setara dengan Rp 18,4 juta. Biaya pengiriman diprediksi seharga US $ 147 atau setara Rp 2 juta.
Sepeda lipat Java Neo Folding Bike 20" sitaan KPK dari tangan Omarsyah berbahan dasar carbon fiber dan alumunium sepanjang 1,33 meter dan tinggi 140-185 cm. Ban sepeda itu berukuran 20" dengan berat sekitar 10 kg dan dapat menahan beban 160 kg.
Sepeda merek Java dikembangkan sejak 2002 di Shenzhen, China. Teknologi dan desainnya berkolaborasi dengan studio desain asal Italia, Albertdesign. Saat ini sepeda Java dapat ditemui di beberapa negara di dunia melalui ratusan agen resmi.
Omarsyah dan Wempy diduga sering meminta uang kepada Carsa, pengusaha kontraktor proyek jalan di Indramayu yang juga menjadi tersangka. Wempy diduga menerima suap Rp 560 juta.
KPK menemukan bukti uang suap dari Carsa yang mengucur ke Omar dan Wempy lalu mengalir ke Bupati Supendi, selain untuk kepentingan Omar dan Wempy.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan pemberian uang kepada sejumlah pejabat Indramayu tersebut diduga terkait dengan pemberian proyek untuk perusahaan Carsa. Tujuh proyek jalan senilai Rp total Rp 15 miliar jatuh ke tangan Carsa.
Tujuh proyek jalan tersebut adalah Jalan Rancajawad, Jalan Gadel, Jalan Rancasari, Jalan Pule, Jalan Lemah Ayu, Jalan Bondan-Kedungdongkal, dan Jalan Sukra Wetan-Cilandak.
