Salah Paham antara Kata Keras dan Kera di Kerusuhan Wamena

Senin, 14 Oktober 2019 10:56 WIB

Seorang pria berada di puing rumahnya yang terbakar di kawasan Hom-hom, Kota Wamena, Papua, Sabtu, 12 Oktober 2019. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan akan bekerja sama dengan Zeni TNI untuk segera membangun kembali perumahan yang rusak hingga terbakar pascaaksi unjuk rasa yang berujung anarkis pada 23 September 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan terjadi di Wamena, Papua, pada 23 September lalu hingga menewaskan 32 orang dan membuat sekitar 5 ribu lainnya terusir dari rumah mereka. Informasi awal yang beredar, peristiwa itu dipicu oleh insiden rasisme oleh seorang guru kepada siswa.

Penelusuran Majalah Tempo di Wamena menemukan, kerusuhan tersebut bermula dari salah paham antara seorang guru ekonomi dan pelajar di Sekolah Menengah Atas PGRI 1 Wamena. Pelajar menuduh guru pengganti, Riris Teodora Panggabean, mengucapkan kata rasis. Lima hari sebelumnya (18 September), Riris Teodora mengajar di kelas XII Ilmu Pengetahuan Sosial dan memeriksa pekerjaan rumah membuat bagan akuntansi.

"Rupanya ada sepuluh pelajar yang tak mengerjakan tugas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jayawijaya Ajun Komisaris Suheriadi dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 7 Oktober 2019.

Riris tiba di Wamena tiga bulan lalu dan mulai mengajar dua pekan sebelum kejadian. Polisi telah meminta keterangan Riris pada hari kerusuhan. Ia tak bisa ditemui lagi untuk diwawancarai. Sejumlah narasumber mengatakan Riris telah meninggalkan Wamena.

Kepada polisi, Riris mengaku meminta anak yang tidak mengerjakan tugas berdiri di depan kelas. Salah satunya Anton Pahabol. Versi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Papua serta Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hasegem, nama anak ini adalah Nathan Pahabol. Kepada murid tersebut, Riris berkata, "Baca yang keras agar teman lain ikut dengar."

Advertising
Advertising

Kata "keras" inilah yang menjadi sumber masalah. Sang murid merasa Riris menyebutnya "kera". Tapi hingga selesai pelajaran, Pahabol diam saja. Isu rasisme muncul dua hari kemudian.

Di sejumlah grup percakapan Whatsapp, beredar meme yang menampilkan foto Riris dengan keterangan ada guru yang mengucapkan kata "monyet" kepada siswa di SMA PGRI 1 Wamena. "Kasus ini tak ramai hingga Sabtu (21 September) pagi," kata Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey. Frits juga sempat bertemu dengan Riris.

Pada hari Sabtu itu, sejumlah pelajar asli Papua berkumpul di halaman sekolah menunggu Riris Teodora. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Debora Agappa, kemudian mempertemukan Riris dengan para siswa. Mereka diperhadapkan soal ucapan "kera".

Namun dalam pertemuan itu, dugaan rasisme tetap tak terang. Menurut Ajun Komisaris Suheriadi, ada siswa yang mengaku mendengar Riris mengucapkan kata "kera". Siswa lain mengaku tak mendengarnya.

Lantaran tak ada titik temu, Debora meminta masalah tak dibesar-besarkan. Frits menambahkan, siang itu sebenarnya Riris dan sejumlah pelajar sudah saling memaafkan. "Mereka bahkan sempat berpelukan dan bersalaman," kata dia.

Pertemuan pada Sabtu itu tak memuaskan pihak lain. Dua hari berikutnya, mereka menggelar unjuk rasa di sekolah, yang kemudian meluas menjadi kerusuhan massal. Penelusuran Tempo menemukan sebagian perusuh datang dari luar kota.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | I WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

29 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

13 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

16 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

23 jam lalu

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jayawijaya menangkap 2 pencuri di Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

3 hari lalu

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

5 hari lalu

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya