Kabut Asap, Kualitas Udara Palembang Memburuk Lagi

Reporter

Antara

Jumat, 11 Oktober 2019 10:42 WIB

Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis, 19 September 2019. Sebanyak 37 orang utan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, terjangkit infeksi saluran pernafasan akibat menghirup kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Palembang - Kualitas udara di Kota Palembang kembali memburuk pada level berbahaya akibat kabut asap kiriman dari wilayah terpapar kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Jumat, 11 Oktober 2019. Asap pekat menyelimuti Kota Palembang dan membuat jarak pandang terbatas disertai suhu udara dingin.

Asap meningkat intensitasnya sejak Kamis sore pascahujan ringan di beberapa lokasi. "Asap ini kiriman dari Banyuasin I, Tulung Selapan dan Mesuji yang berada di arah tenggara Kota Palembang," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Bambang Beny Setiaji.

Berdasarkan data air visual terintegrasi satelit hingga pukul 08.30, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palembang berada pada angka 359 dengan kategori berbahaya atau setara 309 mikrogram/meter PM 2,5.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan, Ansori, mengatakan bahwa intensitas kabut asap terus berlanjut dan meningkat seiring menyebarnya titik panas yang terpantau berjumlah 414 titik selama 24 jam terakhir. "263 titik atau setengahnya ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir di sisi tenggara Palembang."

Masyarakat mengeluh beberapa hari terakhir, khususnya warga yang harus beraktivitas di luar ruangan seperti pengojek daring. "Kami memang harus terbiasa dengan asap, apalagi pada waktu-waktu tertentu seperti malam hari itu mata rasanya jadi lebih perih," kata salah seorang ojek daring, Saiful.

Meski kabut asap semakin meningkat intensitasnya, para siswa tetap bersekolah dan belum ada instruksi libur dari dinas pendidikan setempat.



Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

26 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

34 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

55 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

20 Maret 2024

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

17 Maret 2024

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

15 Maret 2024

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

15 Maret 2024

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

15 Maret 2024

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

14 Maret 2024

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

10 Maret 2024

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya