UAS Ditolak UGM, Guru Besar: Harusnya Diberi Tempat Terhormat

Kamis, 10 Oktober 2019 22:54 WIB

Abdul Somad tiba di gedung MUI, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019. Selain itu ada juga laporan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kepolisian Daerah NTT dan laporan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ke Bareskrim Mabes Polri. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta-Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menolak kegiatan kuliah umum yang sedianya menghadirkan penceramah Ustad Abdul Somad di masjid kampus tersebut, Sabtu, 12 Oktober 2019. Universitas beralasan pembatalan acara kuliah umum pendakwah yang ceramahnya kerap mengundang kontroversi itu demi menjaga keselarasan kegiatan akademik dan kegiatan nonakademik dengan jati diri UGM.

Namun Guru Besar sekaligus Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Purwo Santoso justru menyayangkan pelarangan itu. “Kampus seharusnya membuka lebar ruang perdebatan, sehingga kalau (pelarangan kuliah umum Abdul Somad) itu dilakukan hanya untuk menghindari perdebatan, kami sayangkan,” ujar Purwo kepada Tempo Kamis, 10 Oktober 2019.

Purwo menilai penolakan Abdul Somad ceramah di UGM sebenarnya dampak dari persona non gatra terhadap sosok ustad tersebut. Persona non gatra atau orang yang tidak diinginkan atau tidak boleh hadir di suatu tempat itu terjadi karena proses branding kepentingan tertentu.

Hal ini yang menurut Purwo membuat UGM jadi sangat berhati-hati mengambil langkah. Hanya saja, yang disesalkan Purwo, UGM dalam kasus penolakan Abdul Somad terlihat menjadi lembaga yang tak siap mengelola munculnya kontroversi. "Kalau kampus itu dipahami sebagai ruang bebas, dan set up akademik disepakati sejak awal, mestinya tak perlu ada kasus (penolakan) seperti ini," ujarnya.

Menurut Purwo, bagaimanapun rule of the king di kampus itu terjaganya mimbar akademik. Yaitu semua orang bebas dan punya hak bicara. Sehingga bila sosok kontroversial seperti Abdul Somad dihadirkan, kampus sudah memiliki counter tesis ampuh untuk mengantisipasi hal-hal kontroversial yang diceramahkan Abdul Somad.

"Nah, kesiapan UGM menghadapi kontroversi secara standar akademik ini yang tidak ada. Sehingga kebijakan yang keluar malah terkesan reaktif dan menimbulkan pembicaraan yang disporporsional di publik," ujarnya.

Purwo melihat persoalan penolakan Abdul Somad tidak bisa disederhanakan sekedar urusan UGM atau bukan UGM. Ia menilai penolakan itu lebih karena UGM sebagai kampus dalam posisi tertekan akibat ada campur tangan yang sifatnya struktural. Bagi Purwo tak ada salahnya UGM mengizinkan Abdul Somad memberi kuliah umum. Bahkan kalau perlu diberi tempat paling terhormat seperti balai senat.

"Kalau (Abdul Somad) diizinkan, beri tempat paling terhormat seperti balai senat. Tapi juga dihadirkan kubu kontroversi, seperti narasumber lain yang paham agama (sebagai pembanding Abdul Somad) sehingga terjadi debat akademik di ruang ilmiah," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

6 jam lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

1 hari lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

4 hari lalu

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

Pakar dari Halal Center UGM mengingatkan langkah pengolahan dan penyimpanan daging kurban Idul Adha yang benar, untuk menghindari potensi penyakit.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

5 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

6 hari lalu

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

Sebanyak 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan besaran uang kuliah tunggal atau UKT.

Baca Selengkapnya

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

6 hari lalu

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

Konsep kelola PTNBH menjadi artikel terpopuler dalam Top 3 Tekno Berita Terkini, Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

6 hari lalu

Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

UGM menyediakan prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati. Studi yang sudah ada di Cambridge University intu belum ada di kampus seantero Asia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

7 hari lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

7 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya