Kemendikbud dan Maarif Institute Kerjasama Tangkal Intoleransi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 Oktober 2019 17:38 WIB

Ulama sekaligus pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafi'i Maarif menyampaikan sambutan pada Halaqah Kebangsaan Cendekiawan dan Ulama Muhammadiyah di Hotel Sari Pasific, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Acara tersebut dihadiri oleh Syafiq Mughni selaku Staf Khusus Presiden bidang dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban serta Siti Ruhaini Dzuhayatin, Staf Khusus Presiden bidang Isu Keagamaan Internasional. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Maarif Institute dalam upaya melawan intoleransi dan radikalisme yang rentan terjadi di sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan penguatan peran pengawasan internal sekolah dalam bentuk pelatihan intensif.

Pelatihan membahas peningkatan kapasitas pengetahuan, metode dan pencegahan infiltrasi anti-kebhinekaan. Sejauh ini terdapat enam titik pelatihan yaitu Banten, Yogyakarta, Malang, Mataram, Manado dan Denpasar.

"Melalui program ini, pengawas internal sekolah dipacu untuk mengenali, mendeteksi, mengawasi dan berperan aktif dalam mencegah penetrasi intoleransi dan radikalisme," ujar Inspektur Jendral Kemendikbud Muclis R. Luddin di Jakarta, Rabu 9 Oktober 2019.

Pengawasan yang didorong maksimal salah satunya berupa kinerja kepala sekolah, guru dan tenaga kerja. Tujuannya agar pembelajaran di sekolah menjadi optimal dan aman bagi siswa.

Direktur Program Maarif Institute Khelmy K. Pribadi berpendapat pendidikan karakter sangat penting agar siswa mampu menjaga ideologi Pancasila dan identitas bangsa. Hal ini pun sejalan dengan Peraturan Presiden No. 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang kemudian diturunkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor 20 tahun 2018.

"Pancasila mesti menjadi ruh pembangunan sumber daya manusia yang unggul secara autentik," tambah Ahmad Syafii Maarif selaku pendiri Maarif Institute.

NINDYA ASTUTI

Berita terkait

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

5 hari lalu

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

PSPK mengatakan biaya UKT yang tinggi paling merugikan kelompok rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

20 hari lalu

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

Sebanyak 1.500 responden terlibat dalam survei untuk mengukur persepsi publik terhadap program Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

21 hari lalu

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

Pemecahan Kemendikbudristek belum tentu membuat tata kelola pendidikan efektif.

Baca Selengkapnya

Program INOVASI Kerja Sama Indonesia Australia Dapat Penghargaan Kemendikbud

21 hari lalu

Program INOVASI Kerja Sama Indonesia Australia Dapat Penghargaan Kemendikbud

Program INOVASI memperoleh Penghargaan Apresiasi Mitra Literasi dan Numerasi dari Kemendikbud

Baca Selengkapnya

Cara Verval Ijazah lewat Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2024

25 hari lalu

Cara Verval Ijazah lewat Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2024

Pelamar seleksi PPPK Guru 2024 harus melakukan verifikasi dan validasi ijazah dahulu sebelum mendaftar. Ini cara verval ijazah lewat info GTK.

Baca Selengkapnya

KPAI Ungkap Program PKL Pelajar SMK Rentan Jadi Modus Eksploitasi Pekerja Anak

27 hari lalu

KPAI Ungkap Program PKL Pelajar SMK Rentan Jadi Modus Eksploitasi Pekerja Anak

Ketua KPAI telah berulang kali melaporkan temuan eksploitasi pekerja anak dalam program PKL ke Kemendikbud, tapi kasusnya masih terus berulang.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Indonesia Telah Lakukan Transformasi Besar dalam Sistem Pendidikan

33 hari lalu

Nadiem Makarim: Indonesia Telah Lakukan Transformasi Besar dalam Sistem Pendidikan

Nadiem Makarim, menyatakan bahwa transformasi pendidikan dalam payung "Merdeka Belajar" telah menjadi kunci meningkatnya kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

33 hari lalu

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

Transformasi pendidikan berbasis teknologi dalam program Merdeka Belajar diapresiasi oleh delegasi UNICEF dan UNESCO dalam acara Gateways Study Visit.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

38 hari lalu

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Baharudin, mengatakan angka buta aksara masyarakat Indonesia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara

39 hari lalu

Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara

University of Twente Belanda tidak bisa langsung menerima lulusan SMA di Indonesia setelah UN dihapus pada 2021 lalu.

Baca Selengkapnya