Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Purwanto
Kamis, 3 Oktober 2019 15:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama jajaran menteri menggelar sidang kabinet paripurna terakhir untuk periode pemerintahan 2014-2019. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh menteri atas kinerja mereka selama ini.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua menteri, semua kepala lembaga, atas kerja kerasnya lima tahun ini membantu saya dan Pak Jusuf Kalla dalam menjalankan visi dan program prioritas kita bersama," kata Jokowi dalam pengantarnya, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.
Topik rapat kabinet paripurna terakhir ini adalah evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2014-2019 dan persiapan implementasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020.
Jokowi mengenang kembali pengarahan kepada para menteri di awal-awal pemerintahannya. Saat itu ia menyampaikan jika di dalam kepemimpinannya tidak ada visi misi menteri melainkan hanya visi misi presiden dan wakil presiden. Menurut dia, hal ini agar pekerjaan mereka semua berada di visi, tujuan, dan jalur yang sama.
Jokowi mengklaim dalam lima tahun ini banyak yang ia dan para menteri telah kerjakan walau dengan segala keterbatasan yang ada. "Ada juga masih banyak saya lihat, masih ada pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum bisa kita selesaikan," tuturnya.
Ia berujar selama lima tahun ini pemerintahannya telah menyusun pondasi pembangunan nasional agar lebih produktif. Selain itu, reformasi di bidang fiskal juga dilakukan dan berdampak pada APBN yang sehat dan semakin mandiri.
"Kita juga telah meletakkan fondasi bagi pembangunan Indonesia sentris bukan Jawa sentris dalam melakukan percepatan pembangunan di bidang infrastruktur," ucapnya.
Menurut Jokowi, pemerintahannya selama lima tahun ini sudah memulai reformasi struktural meski belum dilakukan secara besar-besaran. Ia berharap reformasi struktural secara masif ini bisa dikerjakan di periode pemerintahannya yang kedua.
"Dalam rangka meningkatkan daya saing, memangkas banyak aturan prosedur yang menghambat dan berbelit-belit yang kita punyai saat ini," katanya.
Mantan wali kota Solo ini juga mengklaim telah melakukan reformasi di program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan terutama kepada 40 persen masyarakat kalangan bawah.
Selain itu, dalam lima tahun ini, Jokowi menilai pemerintahannya cepat mengeksekusi program-program yang sudah dicanangkan. Jokowi ingin capaian eksekusi ini menjadi penekanan saat merancang RPJMN 2020-2024.
Terkait persiapan implementasi APBN untuk 2020, Jokkwi menyoroti sejumlah hal. Ia ingin RPJMN 2020-2024 fokus kepada pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran tanpa meninggalkan sektor infrastruktur. "Karena itu saya minta reformasi pemerataan kualitas pendidikan yang jadi fondasinya, sudah disusun selama lima tahun ini, bisa kita lanjutkan serta juga program latihan kewirausahaan entrepreneurship yang dimiliki masing-masing kementerian dan lembaga bisa disinergikan," kata dia.
AHMAD FAIZ