YPKP 65 Laporkan 346 Kuburan Massal Korban 1965 ke Komnas HAM

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Kamis, 3 Oktober 2019 12:45 WIB

Komisioner Komnas HAM Amiruddin saat menerima Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) Bedjo Untung di Gedung Komnas HAM, Jakarta, 15 November 2017. YPKP 65 melaporkan bukti baru berupa penemuan kuburan massal di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) melaporkan temuan 346 titik lokasi yang disebut sebagai kuburan massal korban kejahatan 1965 kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Temuan itu dilaporkan secara langsung oleh Ketua YPKP 65 Bedjo Untung bersama tujuh orang lainnya.

"Ada 346 titik kuburan massal yang kami temukan, mulai dari Sumatera Utara sampai Nusa Tengggara Timur. Dengan temuan yang besar ini, kami minta Komnas HAM untuk menindaklanjuti," kata Bedjo sambil menyerahkan amplop berwarna cokelat berisikan dokumen peta penyebaran kuburan massal, di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Kamis, 3 Oktober 2019.

Bedjo meminta Komnas HAM untuk merawat dan menjaga seluruh kuburan korban kejahatan peristiwa 1965 ini agar tidak dirusak dan dihilangkan. Sebab, kata dia, banyak kuburan yang dibongkar yang malah dijadikan mal atau tempat pariwisata.

"Saya minta dirawat, dijadikan cagar budaya atau cagar alam," kata Bedjo. Kemudian, ia juga meminta Komnas HAM supaya melakukan investigasi khusus masalah kuburan massal.

Selama ini, kata Bedjo, seluruh data perihal jumlah dan lokasi kuburan hanya dari YPKP 65 yang melaporkannya kw Komnas HAM. Ia menilai, Komnas HAM harus memiliki data sendiri guna melakukan assessment.

Advertising
Advertising

YPKP 65, kata Bedjo, siap bekerja sama dengan Komnas HAM untuk menunjukkan lokasi keseluruhan kuburan massal. Terakhir, YPKP 65 meminta Komnas HAM supaya memindahkan makam para korban ke tempat yang lebih layak.

Bedjo pun berharap dengan adanya tambahan titik kuburan baru yang dia laporkan ini, bisa menambah bukti untuk Komnas HAM menyerahkan penanganan kasusnya ke Kejaksaan Agung. "Supaya Jaksa Agung tidak lagi berkelit bahwa ini kurang alat bukti," kata Bedjo.

Berita terkait

Perjalanan Natalius Pigai, dari Juru Parkir hingga Jadi Menteri HAM

1 hari lalu

Perjalanan Natalius Pigai, dari Juru Parkir hingga Jadi Menteri HAM

Di rapat dengar pendapat bersama Komisi XIII DPR, Natalius Pigai menyebut dirinya pernah menjadi juru parkir

Baca Selengkapnya

Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Naik Hingga Rp 20 T, Tak Punya Program 100 Hari Kerja, dan Ajukan Tambah Pegawai

3 hari lalu

Baru Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Minta Anggaran Naik Hingga Rp 20 T, Tak Punya Program 100 Hari Kerja, dan Ajukan Tambah Pegawai

Natalius Pigai, Menteri HAM yang baru menjabat, langsung memicu sorotan publik dan DPR dengan usulan anggaran fantastis dan lainnya, apa saja?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Usulkan 4 RUU Masuk Prolegnas 2025-2029, Apa Saja?

5 hari lalu

Komnas HAM Usulkan 4 RUU Masuk Prolegnas 2025-2029, Apa Saja?

Komnas HAM menyatakan usulan 4 RUU masuk Prolegnas bisa jadi bahan rekomendasi kepada pemerintah atau pembuat kebijakan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

5 hari lalu

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal

Baca Selengkapnya

KKJ Adukan Teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi ke Komnas HAM

7 hari lalu

KKJ Adukan Teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi ke Komnas HAM

Laporan serangan bom molotov ke kantor redaksi Jubi tidak pernah ditindaklnjuti oleh kepolisian.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

7 hari lalu

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

Ini untuk pertama kalinya Komnas HAM dan TNI memiliki nota kesepahaman.

Baca Selengkapnya

Dapat Banyak Aduan, Komnas HAM Dorong Perlindungan Sosial bagi Pengemudi Ojek dan Kurir Online

7 hari lalu

Dapat Banyak Aduan, Komnas HAM Dorong Perlindungan Sosial bagi Pengemudi Ojek dan Kurir Online

Komnas HAM mencatat permasalahan yang sering dilaporkan ihwal status hubungan kerja, klaim jaminan kesehatan, hingga pembatasan hak untuk berserikat.

Baca Selengkapnya

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

8 hari lalu

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

TNI menandatangani nota kesepahaman dengan Komnas HAM perihal pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Kini Tak Bisa Makan Daging, Usai Lindas Warga Palestina dengan Buldozer

8 hari lalu

Tentara Israel Kini Tak Bisa Makan Daging, Usai Lindas Warga Palestina dengan Buldozer

Guy Zaken, seorang operator buldoser militer Israel, mengaku melindas warga Palestina, baik hidup maupun mati, hingga tak bisa lagi makan daging

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Kasus Rudy Soik Jadi Atensi Kami

11 hari lalu

Komnas HAM: Kasus Rudy Soik Jadi Atensi Kami

Inspektur Dua Rudy Soik mengadukan pemecatannya sebagai anggota Polri ke Komnas HAM

Baca Selengkapnya