Kisah Perantau Jember Selamat dari Kerusuhan Wamena

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 1 Oktober 2019 11:47 WIB

Warga memadati Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Jumat 27 September 2019. Warga Wamena terus memadati bandara untuk meninggalkan Wamena pascakerusuhan pada Senin (23/9/2019). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jayapura - Ismail, seorang perantau asal Jember, Jawa Timur, menuturkan upayanya bersama para pengungsi lain menyelamatkan diri dari kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada 23 September 2019.

Ismail mengisahkan, semula area tempat dia tinggal di Pikey, Wamena, tidak kena dampak unjuk rasa yang digelar hari itu karena warga setempat menentang aksi mereka.

Namun pembakaran kemudian terjadi. Ismail mengatakan, hal itu memaksa warga mengungsi ke gereja di Pikey. Bangunan ini tidak menjadi sasaran aksi massa pada 23 September yang berujung kerusuhan di Wamena.

"Para pelaku pembakaran bukan warga Wamena, melainkan dari daerah sekitarnya seperti dari Tiom dan Nduga. Dan itu diakui warga yang mengamankan para pengungsi," kata Ismail di tempat pengungsian di aula Yonif 751 Raider di Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa, 1 Oktober 2019.

Pria yang berprofesi sebagai tukang pijit itu menuturkan, warga asli Wamena dan pendeta di gereja Pikey membantu mengamankan sekitar 300 warga yang kena dampak kerusuhan di dalam gereja.

Advertising
Advertising

"Kami diselamatkan oleh warga asli Wamena dan pendeta di dalam gereja baptis di Pikey," ujarnya. Para perusuh yang mengetahui keberadaan mereka pun meminta telepon seluler warga Pikey itu dikumpulkan. Ismail mengatakan, telepon selulernya tak ikut dikumpulkan.

"Dan itu digunakan untuk menelpon anggota Kodim 1702 Wamena dan melaporkan bila ada 300 orang disandera," kata dia.

Pada saat itu, menurut dia, massa aksi itu menyatakan akan memulangkan pengungsi dengan selamat kalau lima rekan mereka yang ditangkap aparat keamanan dilepaskan.

"Senin malam (23/9) kami diperbolehkan keluar dari gereja dengan cara berbaris per kelompok dan terus diamati mereka yang berjaga di luar gereja," kata Ismail. Menurut dia, massa tak berani dengan warga Wamena yang menyelamatkan Ismail dan lainnya itu.

Ismail menambahkan, sebelum diamankan di gereja baptis dia sempat membawa dua anak pemilik rumah makan Padang di kawasan Pikey lari ke kebun dan bersembunyi di kandang babi.

Bersama pengungsi yang lain, Ismail dievakuasi dari Wamena pada Selasa pagi ini menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.

Saat ini, dalam keadaan tidak punya harta benda lagi, Ismail berharap bisa mendapat bantuan untuk pulang ke kampung halamannya.

Demonstrasi yang berujung kerusuhan di Wamena tidak hanya menyebabkan kerusakan rumah warga, perkantoran, dan fasilitas umum, namun juga menyebabkan 30-an orang meninggal dunia.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

14 detik lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

4 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

5 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

7 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

8 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

9 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

22 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

2 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya