Pengamat Politik Menilai Jokowi dalam Posisi Sulit soal Perpu KPK

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 28 September 2019 19:00 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan sikap tentang demo dan gempa Ambon usai salat Jumat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, 27 September 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta-Pengamat politik Boni Hargens menilai posisi Presiden Joko Widodo sedang sulit karena didesak masyarakat untuk menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) mengenai Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) yang baru disahkan. Tapi di sisi lain Presiden juga ditekan partai politik yang tidak setuju dengan Perpu KPK.

"Siapapun di posisi Pak Jokowi saat ini sangat rumit karena ada dua fakta, yaitu fakta politik dan fakta hukum," kata Boni saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 September 2019.

Boni menuturkan fakta politiknya saat ini ialah demonstrasi yang meluas. Tekanan publik begitu besar merefleksikan adanya penolakan masyarakat sipil terhadap kehadiran revisi UU KPK maupun Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Kepentingan publik ini, kata dia, berhadapan dengan posisi politik Presiden.

"Mana harus diutamakan? Secara moral harus berpihak pada publik. Tekanan harus direspons. Tapi ini tidak mudah karena Presiden juga didukung partai politik. Apakah partai politik mempertimbangkan suara publik atau tidak?" katanya.

Sedangkan pada fakta hukum, UU KPK sudah melewati proses pertimbangan Presiden dan disahkan DPR. Menurut Boni, konsekuensi hukum atas penerbitan perpu oleh Jokowi nantinya akan tergantung pada substansi perpu tersebut.

Jika substansi perpu membatalkan revisi UU KPK atau kembali ke UU KPK yang lama, maka akan terjadi benturan kewenangan legislatif dan eksekutif. Tetapi, jika isi perpu menunda pengesahan atau merevisi kembali UU KPK yang ada dengan mempertimbangkan suasana politik dan tekanan publik, maka Presiden bisa dibenarkan.

"Silakan perpu keluar dengan substansinya menunda pengesahan UU KPK. Tapi kalau perpu membatalkan akan terjadi konflik antarlembaga," ujarnya.

Menurut Boni, langkah politik yang harus dikedepankan adalah perlunya pimpinan parpol koalisi duduk bersama Jokowi dan mempertimbangkan solusi yang tepat. Sebab, jika solusinya hanya satu pihak, Boni memperkirakan akan terjadi gesekan dan malah tidak menciptakan stabilitas politik.

"Memang menurut saya posisi Presiden tidak mudah. Jadi dibutuhkan kesadaran moral dari siapapun lah pihak yang terkait untuk bersama Presiden, satu hati satu pikiran mencoba mengambil langkah yang tepat," kata dia.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

2 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

3 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

3 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

6 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

6 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

8 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya