Goenawan Mohamad Anggap KPK Perlu Dikoreksi, tapi Tak Berlebihan

Sabtu, 28 September 2019 11:38 WIB

Goenawan Mohamad usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo bersama perwakilan budayawan Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, 11 Desember 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan Goenawan Mohamad mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus dikoreksi untuk menghindari penyalahgunaan wewenang. Namun, upaya koreksi tersebut jangan sampai seperti yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah yang merevisi Undang-Undang KPK dengan segala kontroversinya.

"KPK ini manusia juga, memang perlu dikoreksi. Cuma yang kemarin berlebihan," katanya di Kantor Komunitas Salihara, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.

Goenawan adalah salah satu tokoh yang hadir dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 26 September 2019. Pertemuan tersebut diantaranya membahas soal kemungkinan penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang KPK.

Soal pentingnya koreksi untuk menghindari penyalahgunaan wewenang, Goenawan menduga ada orang-orang di dalam KPK yang menggunakan kewenangan untuk kepentingannya sendiri.

Selain itu, Goenawan mengkritik sejumlah pimpinan KPK yang terlibat politik praktis setelah lengser dari jabatannya. Alasannya, mereka pernah memimpin lembaga dengan kewenangan luar biasa.

Advertising
Advertising

"Orang kaya Bambang (Widjojanto), keluar dari KPK jangan masuk politik. Karena KPK superbody. Contoh Ketua Mahkamah Agung Amerika, itu, kan, superbody, suci, maka dia nggak pernah ngomong," ucapnya.

Selain Goenawan, mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, menilai Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lembaga suci. Namun dia menegaskan KPK wajib dibela.

Syafii mengkritik pula revisi UU KPK lantaran dilakukan tidak sesuai prosedur. Alasannya KPK tidak diajak berunding oleh pemerintah dan DPR.

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

22 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya