Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

Jumat, 27 September 2019 14:50 WIB

Sejumlah mahasiswa menarik sepeda motor dan merusaknya dari gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara setelah menjebol pagar, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 26 September 2019. Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di di Kendari tersebut melakukan aksi untuk menolak UU KPK dan RUU KUHP. ANTARA

TEMPO.CO, kendari- Dua selongsong peluru ditemukan di sekitar lokasi unjuk rasa yang berujung rusuh di ruas Jalan Abdullah Silondae, di sekitar depan kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara. Seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo Fakultas Teknik mesin mengaku menemukan selongsong itu sekitar pukul 17.00 wita seusai mengantar almarhum Yusuf ke RSAD dr. Ismoyo, Kendari.

Mahasiswa yang berkumpul mendengarkan pengarahan dari senior mereka terkait kejadian yang menimpa Yusuf dan Randi tiba-tiba melihat selongsong peluru. “Kami temukan dua selongsong peluru,” kata mahasiswa yang tidak mau disebut namanya itu kepada Tempo, Jumat, 27 September 2019.

Ia mengambil dan menunjukkannya kepada teman-temannya. Setelah mendapat satu selongsong, mahasiswa menyisir badan jalan dan kembali menemukan satu selongsong. “Jarak selongsong peluru pertama dan kedua sekitar 6 meteran.” Dua selongsong itu mereka simpan untuk jadi barang bukti.

Mahasiswa teknik lainnya bercerita soal Yusuf, mahasiswa D3 Jurusan Vokasi Teknik UHO yang meninggal Jumat subuh tadi. Yusuf kritis karena luka parah di bagian kepala. Kemarin, saat unjuk rasa dia berada di sisi barat Kantor DPRD Sultra.

Sejak pukul 13.00, demonstrasi sudah rusuh dan terus memanas. Mahasiswa menjebol tembok kantor Bulog, penghubung ke kantor DPRD. Massa juga membobol pagar gedung DPRD.

Mahasiswa melempari polisi dan kantor DPRD dengan batu yang dibalas polisi dengan tembakan gas air mata. Massa di depan kantor Disperindag Sultra berlarian. Sekitar pukul 15.00 wita saat massa berlarian menghindari gas air mata, dia melihat Yusuf jatuh di depan pagar Disperindag Sultra.

“Ada yang menghampiri Yusuf dan menendang. Jarak saya dengan Yusuf sekitar 6 meter,” kata itu kepada Tempo dengan terbata-bata, Kamis malam di pelataran parkir RSUD Bahteramas.

Melihat Yusuf sudah terkapar, beberapa mahasiswa menggotong Yusuf beramai-ramai lalu mengantarnya menggunakan sepeda motor ke RSAD dr Ismoyo yang jaraknya sekitar 100 meter dari kantor Dinas Tenaga Kerja Sultra.

Bercak darah ditemukan di jalan, sekitar 150 meter dari gedung DPRD Sultra, di sisi barat ruas jalan. Darah yang sudah mengering itu diduga berasal dari rembesan luka mahasiswa demonstran yang tewas.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kisruh Kenaikan UKT, Setiap Fakultas Disarankan Bentuk Badan Advokasi dan Forum Diskusi

5 jam lalu

Kisruh Kenaikan UKT, Setiap Fakultas Disarankan Bentuk Badan Advokasi dan Forum Diskusi

Dengan kehadiran badan advokasi di setiap fakultas, permasalahan UKT dapat dibantu untuk dikonsultasikan langsung bersama dekan dan wakil dekan lain.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

6 jam lalu

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

2 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

3 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

4 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

5 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?

Baca Selengkapnya

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

6 hari lalu

Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

7 hari lalu

BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.

Baca Selengkapnya