LBH Pers: Cover Majalah Tempo Tidak Menghina Jokowi

Reporter

Egi Adyatama

Selasa, 17 September 2019 12:13 WIB

Sampul majalah TEMPO edisi 16 September 2019. dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Ade Wahyudi mengatakan sampul depan (cover) Majalah Tempo edisi 16 September 2019 bergambar Presiden Jokowi tidak melanggar aturan apapun.

"Menurut saya sih masih dalam batas wajar. Masih oke. Tak ada sama sekali penghinaan. Justru seharusnya direspons baik," kata Ade saat dihubungi Tempo, Selasa, 17 September 2019.

Sampul bergambar Presiden Jokowi yang memiliki bayangan berhidung panjang sempat memunculkan wacana dilaporkan ke Kepolisian sebagai bentuk penghinaan kepada presiden.

Menurut Ade, bagi LBH Pers cover itu produk jurnalistik yang wajar. Saat ini, Jokowi memang sedang menuai banyak sorotan terhadap sikapnya yang menyepakati Revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sikap Jokowi tersebut dinilai tak konsisten dengan janjinya yang ingin menguatkan KPK dan pemberantasan korupsi. Sejumlah kelompok masyarakat sipil menilai revisi UU KPK yang diusulkan DPR itu untuk melemahkan KPK.

"Dalam bayangan saya, Tempo menangkap fenomena itu dan ditafsirkan dalam bentuk gambar yang ada di cover itu, yang pinokio itu. Dalam konteks demokrasi itu sangat wajar," tutur Ade.

Dia mengingatkan masyarakat bahwa Jokowi merupakan Presiden yang dipilih rakyat dan bukan putra raja di negara berbasis kerajaan. Artinya, Jokowi sebagai pemimpin memang seharusnya tak kebal dari kritik.

Ade justru kemudian menyatakan kejadian seperti ini akan banyak terjadi di masa depan jika revisi Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) selesai dilakukan.

Dalam revisi itu terdapat poin yang menyebut tentang penghinaan kepada presiden.

"Nanti kalau Rancanngan Undang-Undang KUHP disahkan, perdebatannya akan sangat mirip sekali seperti ini. Akan lebih banyak kasus seperti ini, ini menghina, ini mengkritik. Artinya ini sangat multi tafsir."

Majalah Tempo edisi 16 September 2019 menuai kontroversi. Kelompok pendukung Jokowi yakni Jokowi Mania (JokMa) mendatangi Dewan Pers untuk melaporkan cover ini. Namun pertemuan berakhir dengan sebatas konsultasi.

JokMa menilai cover Majalah Tempo merupakan bentuk penghinaan terhadap presiden.

Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Setri Yasra mengatakan sampul depan Majalah Tempo edisi 16-22 September 2019 bukan menggambarkan Jokowi sebagai pinokio.

Cover pada edisi dengan judul "Janji Tinggal Janji" tersebut metafora atas dinamika masyarakat, yaitu tudingan sejumlah penggiat antikorupsi bahwa Presiden ingkar janji dalam penguatan KPK.

"Tempo telah memuat penjelasan Presiden dalam bentuk wawancara," ucap Setri.

EGI ADYATAMA | FRISKI RIANA

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

47 menit lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

1 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

2 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

5 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

15 jam lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

17 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

17 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

20 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya