Keluhkan Rutan KPK, Romahurmuziy: Main Remi dan Ibadah Dicampur

Rabu, 11 September 2019 15:43 WIB

Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy saat menjalani sidang pembacaan dakwaan perkara jual-beli jabatan Kementerian Agama, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 11 September 2019. M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengeluhkan kondisi sel rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi yang sempit. Dia bilang sel rutan KPK hanya berukuran 4x7 meter dan diisi 25 orang.

"Yang menjadi persoalan utama adalah sangat terbatasnya ruangan saat ini hanya 4x7 meter digunakan untuk 25 orang," kata Romy kepada hakim saat sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 11 September 2019.

Menurut Romy, para tahanan terpaksa menjalankan beragam kegiatan sehari-hari dalam satu ruangan itu. Mulai dari ibadah, menonton tv, main kartu, untuk makan, dan bersosialisasi. "Sekaligus tempat ibadah, nonton tv, main remi dan juga untuk makan dan bersosialisasi."

Ia menyampaikan keluhannya setelah jaksa KPK membacakan dakwaan untuknya dalam perkara jual beli jabatan di Kemenag. Romy mengaku tak bisa berkonsentrasi terutama saat beribadah.

Romy didakwa menerima suap Rp255 juta dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur dan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muafaq Wirahadi sebanyak Rp 91,4 juta. Suap itu diberikan agar Romy mengintervensi seleksi jabatan di Kemenag agar keduanya bisa menduduki jabatan Kakanwil.

Romy telah mendekam di rutan KPK sejak dicokok dalam operasi tangkap tangan pada Maret 2019. Sekitar enam bulan mendekam di rutan itu, Romy lebih dari satu kali mengeluh soal kondisi rutan. Ia juga pernah mengeluhkan dispenser yang kotor hingga kondisi rutan yang pengap.

Advertising
Advertising

Menyangkal perkataan itu, juru bicara KPK Febri Diansyah memastikan rutan KPK telah sesuai dengan standar rutan di Indonesia. Ia meminta para tahanan, termasuk Romahurmuziy, sadar bahwa ada pembatasan hak bagi tahanan. Karena itu mengharapkan tinggal di rutan yang super nyaman itu mustahil.

Sebaliknya, Febri meminta kepada semua pihak untuk tidak melakukan korupsi supaya tak perlu merasakan proses hukum, seperti menjadi tersangka, tahanan KPK, dan terdakwa di pengadilan.



Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

3 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

6 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

18 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

18 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

20 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

20 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

21 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

1 hari lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Gelar Penyuluh Agama Islam Award 2024, Bisa Dapat Tunjangan Rp 25 Juta

1 hari lalu

Kemenag Gelar Penyuluh Agama Islam Award 2024, Bisa Dapat Tunjangan Rp 25 Juta

Kemenag akan menggelar penyuluh agama Islam Award 2024.

Baca Selengkapnya