Menjelang Uji Kelayakan Capim KPK, 2 Pegawai Gerilya di DPR

Selasa, 10 September 2019 20:37 WIB

Perwakilan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi menyambangi fraksi-fraksi partai politik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta untuk menyampaikan surat berisi harapan agar DPR memilih calon pimpinan KPK periode 2019-2023 yang benar-benar profesional, independen, dan berintegritas, Selasa, 10 September 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi III DPR akan memulai proses uji kelayakan kepada calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Capim KPK besok. Berkejaran dengan waktu, dua pegawai lembaga antirasuah bergerilya ke anggota parlemen di Senayan.

Mereka tampak keluar masuk lift menyusuri lantai-lantai yang ada di gedung Nusantara I Dewan Perwakilan Rakyat. Keduanya menyambangi ruangan fraksi-fraksi partai politik untuk menyerahkan surat berisi harapan ihwal seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023.

Perwakilan pegawai KPK, Zulfadhli Nasution mengatakan, surat tersebut berisi ajakan agar Komisi Hukum DPR memilih calon pimpinan KPK yang benar-benar berintegritas.

"Poin yang penting yaitu agar DPR tidak memilih calon yang diduga pernah melakukan pelemahan terhadap KPK, kemudian juga memiliki catatan etik di belakangnya, dan juga tidak patuh terhadap laporan LHKPN," kata Zulfadhli ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 10 September 2019.

Zulfadhli mengatakan, surat dikirimkan kepada fraksi-fraksi DPR lantaran proses seleksi capim KPK kini ada di tangan para wakil rakyat ini.

Advertising
Advertising

Mulai besok hingga lusa, Komisi Hukum DPR akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan berupa wawancara kepada sepuluh capim KPK.

"Jangan diasumsikan bahwa kami sedang berpolitik praktis, tetapi memang sekarang prosesnya ada di DPR ini," ujar Zulfadhli.

Selama ini, KPK bersama Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Capim KPK mengawal proses seleksi capim KPK periode 2019-2023. Mereka getol menyuarakan agar pimpinan yang terpilih nanti benar-benar berintegritas dan profesional, serta tidak memiliki rekam jejak diragukan dalam upaya pemberantasan korupsi.

Dalam suratnya kepada DPR, pegawai KPK menyebut bahwa amat penting menjaga lembaga antirasuah tetap profesional, independen, dan berintegritas melalui pimpinan yang memiliki karakter tersebut. Seperti halnya partai politik, KPK lahir dari semangat reformasi.

"Partai politik merupakan penyalur aspirasi sehingga konstituen dapat terus meyakini bahwa partai pilihannya bersungguh-sungguh dalam mewujudkan negeri yang bebas korupsi," demikian tertulis dalam penutup surat tersebut.

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya