KPK Merekonstruksi Perkara Kasus Suap eks Dirut Petral

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Selasa, 10 September 2019 17:06 WIB

Ini Cerita Menteri Sudirman Said Tentang Audit Petral.

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap konstruksi perkara suap perdagangan minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Energy Services Pte. Ltd (PES).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Managing Director Pertamina Energy Services Pte. Ltd (PES) periode 2009-2013 Bambang Irianto (BTO) sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Bambang diketahui juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina Energy Trading Ltd (PETRAL) sebelum dilakukan penggantian pada 2015.

"Tersangka BTO diangkat menjadi Vice President (VP) Marketing PES pada 6 Mei 2009," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung KPK, Jakarta, Selasa.

Tugas tersangka Bambang antara lain membangun dan mempertahankan jaringan bisnis dengan komunitas perdagangan, mencari peluang dagang yang akan menambah nilai untuk perusahaan, mengamankan ketersediaan suplai serta melakukan perdagangan minyak mentah dan produk kilang.

"Pada 2008, saat tersangka BTO masih bekerja di kantor pusat PT Pertamina, yang bersangkutan bertemu dengan perwakilan KERNEL OIL Pte. Ltd (KERNEL OIL) yang merupakan salah satu rekanan dalam perdagangan minyak mentah dan produk kilang untuk PES/PT Pertamina," kata Syarif.

Selanjutnya, kata dia, pada saat tersangka Bambang menjabat sebagai VP Marketing, PES melaksanakan pengadaan serta penjualan minyak mentah dan produk kilang untuk kebutuhan PT Pertamina yang dapat diikuti oleh National Oil Company (NOC), Major Oil Company, Refinery maupun trader.

Pada periode 2009 sampai Juni 2012, perwakilan KERNEL OIL beberapa kali diundang dan menjadi rekanan PES dalam kegiatan impor dan ekspor minyak mentah untuk kepentingan PES/PT Pertamina.

"Tersangka BTO selaku VP Marketing PES membantu mengamankan jatah alokasi kargo KERNEL OIL dalam tender pengadaan atau penjualan minyak mentah atau produk kilang. Sebagai imbalannya diduga BTO menerima sejumlah uang yang diterima melalui rekening bank di luar negeri," ujar Syarif.

Untuk menampung penerimaan tersebut, ungkap dia, tersangka Bambang mendirikan SIAM Group Holding Ltd yang berkedudukan hukum di British Virgin Island.

Tahun 2012, kata Syarif, sesuai arahan Presiden agar PT Pertamina melakukan peningkatan efisiensi dalam perdagangan minyak mentah dan BBM dengan mengutamakan pembelian langsung ke sumber-sumber utama.

"Atas arahan tersebut, maka dalam melakukan pengadaan dan perdagangan, PES seharusnya mengacu pada pedoman yang menyebutkan penetapan penjual atau pembeli yang akan diundang untuk ikut dalam competitive bidding atau direct negotiation mengacu pada aturan yang telah ditetapkan oleh PT Pertamina dengan urutan prioritas NOC, refiner/producer dan potential seller/buyer," kata dia.

Ia menyatakan perusahaan yang dapat menjadi rekanan PES adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Daftar Mitra Usaha Terseleksi (DMUT) PES. Namun pada kenyataannya tidak semua perusahaan yang terdaftar pada DMUT PES diundang mengikuti tender di PES.

"Tersangka BTO bersama sejumlah pejabat PES menentukan rekanan yang akan diundang mengikuti tender. Salah satu NOC yang sering diundang untuk mengikuti tender dan akhirnya menjadi pihak yang mengirimkan kargo untuk PES/PT Pertamina adalah Emirates National Oil Company (ENOC)," kata Syarif.

Diduga ENOC merupakan "perusahaan bendera" yang digunakan perwakilan KERNEL OIL. Tersangka BTO diduga mengarahkan untuk tetap mengundang NOC tersebut meskipun mengetahui bahwa NOC itu bukanlah pihak yang mengirim kargo ke PES/PT Pertamina," ujar Syarif.

Pada periode 2010-2013, tersangka Bambang melalui rekening perusahaan SIAM diduga telah menerima uang sekurang-kurangnya 2,9 juta dolar AS atas bantuan yang diberikannya kepada pihak KERNEL OIL terkait kegiatan perdagangan produk kilang dan minyak mentah kepada PES/PT Pertamina di Singapura dan pengiriman kargo.

Berita terkait

Pemerintah Diminta Tata Ulang Ekosistem LPG, DPR: Mafia Migas Masih Eksis

5 November 2023

Pemerintah Diminta Tata Ulang Ekosistem LPG, DPR: Mafia Migas Masih Eksis

Anggota Komisi VII DPR meminta pemerintah menata ulang ekosistem industri LPG. Musababnya, industri migas itu diduga masih dikuasai oleh mafia.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Kenaikan BBM Digelar 2 Kelompok, Mahasiswa: Rakyat Sedang Susah

2 September 2022

Demo Tolak Kenaikan BBM Digelar 2 Kelompok, Mahasiswa: Rakyat Sedang Susah

Demo tolak kenaikan BBM digelar dua kelompok mahasiswa hari ini. Mereka sama -sama menyuarakan tuntutan penolakan kenaikan harga Pertalite dan solar.

Baca Selengkapnya

Massa HMI Tolak Kenaikan Harga BBM Tinggalkan Gedung DPR, Desak Berantas Mafia Migas

29 Agustus 2022

Massa HMI Tolak Kenaikan Harga BBM Tinggalkan Gedung DPR, Desak Berantas Mafia Migas

Massa HMI yang menolak kenaikan harga BBM telah meninggalkan Gedung DPR sore tadi. Desak pemerintah berantas mafia migas.

Baca Selengkapnya

Bahas Investasi Kilang, Deputi Luhut Ini Singgung Mafia Migas

10 Juni 2020

Bahas Investasi Kilang, Deputi Luhut Ini Singgung Mafia Migas

Pemerintah menyadari tantangan yang menghambat masuknya investasi kilang minyak di Tanah Air tersebut cukup berat.

Baca Selengkapnya

Buka Akses Informasi Pertamina ke Publik, Ini Harapan Ahok

13 Februari 2020

Buka Akses Informasi Pertamina ke Publik, Ini Harapan Ahok

Ahok menjelaskan tujuan Pertamina membuka akses data operasional kepada publik melalui situs resmi.

Baca Selengkapnya

Jurus Ahok Membungkam Mafia Migas di Pertamina

13 Februari 2020

Jurus Ahok Membungkam Mafia Migas di Pertamina

Langkah Ahok membuka data Pertamina kepada masyarakat merupakan sinyal baik dari perseroan yang kini tengah berbenah.

Baca Selengkapnya

Ahok Klaim Didukung Penuh Pemerintah Perbaiki Strategi Pertamina

14 Januari 2020

Ahok Klaim Didukung Penuh Pemerintah Perbaiki Strategi Pertamina

"Intinya Kepala Staf Kepresidenan akan mendukung saya secara penuh agar tujuan semua dari Presiden tercapai," kata Ahok.

Baca Selengkapnya

Temui Moeldoko, Ahok Bahas Cara Gigit Mafia Migas

14 Januari 2020

Temui Moeldoko, Ahok Bahas Cara Gigit Mafia Migas

Ahok menuturkan dalam pertemuan itu, Moeldoko menyampaikan komitmennya siap mendukung Pertamina dalam memenuhi target yang diberikan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Siapkan Strategi Berantas Mafia Migas, Moeldoko Undang Ahok

14 Januari 2020

Siapkan Strategi Berantas Mafia Migas, Moeldoko Undang Ahok

Salah satu yang dirembuk Moeldoko dan Ahok adalah soal strategi untuk memberantas mafia sektor minyak dan gas yang menyebabkan harga tinggi.

Baca Selengkapnya

Syafii Maarif Ingatkan Ahok Soal Mafia Migas yang Sudah Mengakar

19 Desember 2019

Syafii Maarif Ingatkan Ahok Soal Mafia Migas yang Sudah Mengakar

Pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafii Maarif, mengingatkan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal mafia minyak dan gas.

Baca Selengkapnya