Guru Besar UIN Jakarta Kritik Disertasi Hubungan Intim Abdul Azis

Reporter

Halida Bunga

Editor

Amirullah

Jumat, 6 September 2019 15:54 WIB

Doktor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Abdul Aziz memberikan keterangan pers di kampus setempat setelah disertasinya menuai kontroversi. TEMPO/Shinta Maharani

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Filologi Universitas Islam Negeri Jakarta, Oman Fathurahman, menilai disertasi Abdul Azis tentang keabsahan hubungan intim non-marital tak memiliki fondasi yang kuat.

"Sehingga ketika angin bertiup, ia goyah," kata Oman kepada Tempo pada Jumat, 6 September 2019.

Meski tak menggeluti pemikiran Muhammad Syahrur, Oman mengatakan dari beberapa sumber terpercaya yang diketahuinya, banyak sumber primer pemikiran Syahrur yang tidak dirujuk Abdul Azis.

Menurut Oman, penulisan karya ilmiah itu ibarat menarik anak panah. Semakin jauh ditarik ke belakang, semakin kuat menancap dan sulit dilepaskan. "Semakin karya ilmiah menggunakan sumber primer, akan semakin sulit ia dibantah, dan begitu sebaliknya," kata Oman yang juga Staf Ahli Kementerian Agama ini.

Lebih lanjut Oman menjelaskan, dalam sebuah penelitian, terdapat tiga unsur yang penting diperhatikan, yakni topik, pendekatan, dan kontekstualisasinya. Dari segi pemilihan topik, Oman menilai disertasi itu tak bermasalah.

Advertising
Advertising

"Pemikiran sekontroversial apapun boleh dikaji. Dari segi pendekatan juga tidak ada masalah, ia menggunakan pendekatan hermeneutik, misalnya," ujar Oman.

Namun, dari segi kontekstualisasi, disertasi ini sedikit bermasalah. Menurutnya, Abdul Azis memaksakan wacana Milk Al-Yamin dalam konteks tertentu untuk diterapkan dalam konteks muslim Indonesia yang jelas berbeda.

Apalagi dalam disertasinya, Abdul Azis menyertakan saran agar pemikiran Syahrur ini dijadikan landasan legalisasi hubungan seksual non-marital di Indonesia. "Ini yang ditolak oleh publik, saya pribadi pun, ya, jelas tidak setuju karena ada norma agama dan etika yang kita junjung," katanya.

Meski begitu, Oman menegaskan sebuah karya ilmiah sebaiknya berhenti pada kesimpulan saja. Tidak perlu menggunakan saran atau rekomendasi. "Biarlah nanti ada pekerjaan tersendiri untuk menyusun policy brief berbasis hasil penelitian," kata Oman.

Berita terkait

49 Tahun Kematian King Faisal Putra Pendiri Kerajaan Arab Saudi, 3 Peluru Ditembakkan Keponakannya

41 hari lalu

49 Tahun Kematian King Faisal Putra Pendiri Kerajaan Arab Saudi, 3 Peluru Ditembakkan Keponakannya

Raja Arab Saudi King Faisal ditembak keponakannya sendiri. Tiga peluru menewaskan putra King Abdul Aziz pendiri kerajaan Arab Saudi, 49 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Implementasi Budaya AKHLAK Kementerian BUMN dalam Catatan Disertasi Dr Zuhdi Saragih

1 Maret 2024

Implementasi Budaya AKHLAK Kementerian BUMN dalam Catatan Disertasi Dr Zuhdi Saragih

Disertasi Dr Zuhdi Saragih beri catatan soal budaya AKHLAK sebagai core values BUMN yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir sejak Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Selidiki Kasus Dugaan Plagiarisme Presiden Universitas Harvard

22 Desember 2023

Kongres AS Selidiki Kasus Dugaan Plagiarisme Presiden Universitas Harvard

Presiden Universitas Harvard berencana menyerahkan tiga koreksi terhadap disertasinya yang menjadi objek penyelidikan atas tuduhan plagiarisme.

Baca Selengkapnya

Uji Proposal Disertasi Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Bamsoet Dorong Indonesia Tinggalkan Hukum Kolonial

18 November 2023

Uji Proposal Disertasi Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Bamsoet Dorong Indonesia Tinggalkan Hukum Kolonial

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Borobudur dan Universitas Pertahanan (UNHAN) Bambang Soesatyo bersama Hakim Agung Kamar Pidana Prof. Surya Jaya, menjadi penguji proposal disertasi Ahmad Sahroni, mahasiswa Pascasarjana Program Doktor Hukum Universitas Borobudur, yang menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI sekaligus Bendahara Umum Partai Nasdem.

Baca Selengkapnya

Dampak Hubungan Intim yang Dipaksakan pada Kualitas Sperma

8 Oktober 2023

Dampak Hubungan Intim yang Dipaksakan pada Kualitas Sperma

Dokter menyebut hubungan intim yang dipaksakan bisa mempengaruhi kualitas sperma sehingga tak disarankan bagi pasangan suami istri.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Serta Syarat Tesis dan Disertasi

3 September 2023

Simak Perbedaan Serta Syarat Tesis dan Disertasi

Tesis dan disertasi merupakan dua hal yang berbeda, dari segi penulisan dan syarat kelulusan. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Polemik Nadiem Makarim Tak Wajibkan Skripsi, Begini Penjelasan Lengkapnya

1 September 2023

Polemik Nadiem Makarim Tak Wajibkan Skripsi, Begini Penjelasan Lengkapnya

Nadiem Makarim sebut mahasiswa tak perlu lagi membuat skripsi, bdigantikan mengerjakan tugas akhir seperti protorype atau proyek

Baca Selengkapnya

Selain Beban Mahasiswa, Ini Alasan Nadiem Makarim Hapus Syarat Publikasi Tesis dan Disertasi

30 Agustus 2023

Selain Beban Mahasiswa, Ini Alasan Nadiem Makarim Hapus Syarat Publikasi Tesis dan Disertasi

Nadiem Makarim mengatakan, tesis dan disertasi tidak lagi wajib diterbitkan sebagai syarat kelulusan mahasiswa magister dan doktoral. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Respons Para Rektor Soal Aturan Nadiem Tak Wajibkan Skripsi, Mutu Lulusan Menurun?

30 Agustus 2023

Respons Para Rektor Soal Aturan Nadiem Tak Wajibkan Skripsi, Mutu Lulusan Menurun?

Mahasiswa jenjang S1 atau D4 kini tidak lagi wajib mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim Sebut Tesis dan Disertasi Mahasiswa S2-`S3 Tak Wajib Masuk Jurnal

29 Agustus 2023

Nadiem Makarim Sebut Tesis dan Disertasi Mahasiswa S2-`S3 Tak Wajib Masuk Jurnal

Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim permudah kelulusan S2 -` S3 dengan tidak diperlukannya penerbitan untuk tesis dan disertasi lewat jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya