OTT KPK, Simak Cerita Putra Bupati Muara Enim

Selasa, 3 September 2019 11:58 WIB

Noval, putra sulung Bupati Muara Enim Ahmad Yani berbicara kepada pers di kediamannya di Palembang, Noval memastikan ayahnya tidak terjaring OTT KPK melainkan cuma menjadi saksi. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang - Kabar OTT KPK (operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi) atas bupati Muara Enim Ahmad Yani dan tiga orang lainnya merebak di Kota Palembang.

Noval, anak tertua Ahmad Yani, memberikan pernyataan seputar ayahnya terciduk pada Senin malam lalu, 2 September 2019.

Pria itu membantah Ahmad Yani terjaring OTT KPK.

Menurut dia, sang ayah memang dibawa ke Jakarta oleh tim KPK. Namun, Ahmad Yani diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.

"Tapi kami hargai proses hukum yang sedang berlangsung," kata Noval di Palembang siang ini, Selasa, 3 September 2019. "Soal dibawa sebagai saksi itu saya dapat dari orang KPK melalui staf ayah."

Noval dan seorang kerabatnya menemui wartawan yang sejak pagi mendatangi rumah pribadi Ahmad Yani di Jalan Inspektur Marzuki, Palembang.

Kepada wartawan, Noval memastikan bila dia masih melakukan kontak melalui telepon kemarin sore dengan ayahnya. Dalam pembicaraan tersebut, kata dia, Ahmad Yani bercanda dan tak menyinggung urusan politik atau hukum.

"Kami baru tahu pagi tadi kalau ayah sudah di Jakarta," tutur Noval.

Dia menerangkan bahwa ayahnya, yang juga kader Partai Demokrat, sejak Sabtu lalu berada di Kabupaten Muara Enim. Maka tidak benar OTT KPK terjadi di Palembang.

Menurut Noval, Ahmad Yani menghadiri undangan hajatan beberapa warga di Muara Enim. Sedangkan Senin siang lalu, 2 September 2019, Yani masih memimpin rapat di Kantor Bapeda Muara Enim.

Juru bicara KPK Febri Diansyah memastikan empat orang diboyong ke Jakarta setelah OTT KPK di Sumatera Selatan. Mereka adalah pejabat Kabupaten Muara Enim dan pengusaha swasta.

Dalam OTT KPK berhasil disita sejumlah uang yang diduga berkaitan dnegan suap kepada pejabat negara.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Babak Baru Konflik KPK

3 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

3 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

4 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

5 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

8 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

13 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

3 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya