Warga Protes Kehadiran Malang Olyimpic Garden

Reporter

Editor

Selasa, 3 Juni 2008 15:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Warga Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang memprotes kehadiran pusat perbelanjaan Malang Olympic (MOG) yang barus saja diresmikan pekan lalu. Warga mengaku kehadiran MOG lebih banyak merugikan warga. "Kehadiran MOG tak memberi manfaat bagi warga," kata Ketua RW 2 Kelurahan Bareng, Kota Malang, Arief Wahyudi, Selasa (2/6). Arief mengatakan seharusnya kehadiran sebuah pusat perbelanjaan memberi banyak manfaat bagi kehidupan warga di sekitarnya. Baik itu manfaat dari sisi ekonomi maupun dari sisi pembangunan fisik. Contoh dampak buruk itu antara lain adalah kepadatan lalu lintas di jalan -jalan kampung di Kelurahan Bareng. Ini terjadi karena banyak pengguna jalan menggunakan jalan kampung sebagai jalan alternatif akibat adanya kemacetan di depan MOG. Menurut Arief, kemacetan jalan timbul karena MOG tidak mengatur arus keluar masuk kendaraan mall dengan baik. "Mog malah membuat median jalan sehingga arus lalulintas menjadi merayap," ujar Arief. Dampak buruk lainnya adalah adanya pencemaran air limbah MOG. Sekretaris RW 2, Kadang Pancoro menuding MOG telah membuang limbahnya melalui saluran air yang mengalir ke permukiman warga. Akibatnya, warga merasa tak nyamam akibat polusi bau air limbah MOG. MOG juga dituding tidak memprioritaskan warga sekitar sebagai tenaga kerja. Data di RW 2, ada 78 pemuda yang menganggur. Dari jumlah itu, hanya 12 orang yang direkrut. Mereka bekerja sebagai tenaga parkir (2 orang), cleaning service (9 orang) dan penjaga toko (1 orang). Kehadiran MOG juga mengakibatkan 11 warga Bareng pernah ditahan Polisi. Ke 11 orang ini ditahan karena dianggap membuka lahan parkir secara illegal. Menurut Kadang Pancoro, warga membuka lahan parkir secara illegal karena ijin yang diajukan ke Dinas Perhubungan belum turun. Padahal, "Ijin sudah diajukan sebulan lalu," katanya. Kadang Pancoro menuturkan persoalan parkir illegal ini seharusnya tidak akan terjadi jika pengelola MOG memberi kesempatan kepada warga sekitar untuk terlibat dalam pengelolaan parkir. Arief Wahyudi menyatakan selama ini PT Mustika Taman Olimpic (MTO) selaku pengelola MOG tidak memberikan kompensasi apapun kepada warga. "Pengelola MOG hanya diam saja seolah-olah tak terjadi apa-apa." Warga Bareng sudah melaporkan dampak MOG ini ke Pemkot Malang. Pemkot Malang melalui Sekretaris Kota Bambang DH Suyono berjanji akan memberikan solusi. "Kami merespon pengaduan warga dan segera kita cari jalan keluarnya," ujar Bambang DH Suyono.Manajer PT MTO, Irwan Gema, mengatakan apa yang dituntut warga bukan menjadi urusan PT MTO dan MOG. "Sudah menjadi urusan Pemkot Malang karena berada di luar wilayah MOG," katanya. Bibin Bintariadi

Berita terkait

Kemenperin Pastikan Tak Ada Keluhan dari Pelaku Usaha saat Pertek Berlaku

1 menit lalu

Kemenperin Pastikan Tak Ada Keluhan dari Pelaku Usaha saat Pertek Berlaku

Kemenperin memastikan sejak regulasi terkait pertimbangan teknis (Pertek) yang mengatur impor berlaku, tidak ada keluhan dari pelaku industri

Baca Selengkapnya

Tablet Perdana Poco Meluncur Bulan Ini, Ditengarai Identik dengan Redmi Pad Pro

5 menit lalu

Tablet Perdana Poco Meluncur Bulan Ini, Ditengarai Identik dengan Redmi Pad Pro

Poco memasuki pasar tablet setelah sukses dengan produk smartphone gaming selama beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

USAID dan Bappenas Bikin Proyek Penelitian Pengelolaan Air di Pedesaan

6 menit lalu

USAID dan Bappenas Bikin Proyek Penelitian Pengelolaan Air di Pedesaan

USAID dan Bappenas berharap penelitian ini akan memberikan panduan strategis dan praktik terbaik pengelolaan air di pedesaan

Baca Selengkapnya

KKP Lepas Ratusan Arwana Irian di Sungai Wanggo

7 menit lalu

KKP Lepas Ratusan Arwana Irian di Sungai Wanggo

Pelepasan arwana ke alam liar diharapkan dapat menjaga kelestarian ikan yang dilindungi terbatas itu.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Pengusaha Nasional Tingkatkan Perekonomian

10 menit lalu

Ketua MPR Dorong Pengusaha Nasional Tingkatkan Perekonomian

Dukungan terhadap pengusaha pribumi sangat diperlukan

Baca Selengkapnya

6 Tokoh Kebangkitan Nasional: Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker, hingga Cipto Mangunkusumo

13 menit lalu

6 Tokoh Kebangkitan Nasional: Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker, hingga Cipto Mangunkusumo

Hari Kebangkitan Nasional tak lepas dari 6 pahlawan nasional ini. Selain Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker, dan Cipto Mangunkusumo, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Jam Buka Kunjungan Wisatawan Candi Borobudur selama Puncak Perayaan Waisak 2024

14 menit lalu

Jam Buka Kunjungan Wisatawan Candi Borobudur selama Puncak Perayaan Waisak 2024

Taman Wisata Candi Borobudur melakukan penyesuaian kunjungan wisatawan saat puncak perayaan Waisak pada 23 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pelatih Timnas Brasil Panggil 3 Pemain Baru Selain Pengganti Kiper Manchester City Ederson untuk Copa America 2024

15 menit lalu

Pelatih Timnas Brasil Panggil 3 Pemain Baru Selain Pengganti Kiper Manchester City Ederson untuk Copa America 2024

Berikut tiga pemain baru yang dipanggil ke Timnas Brasil untuk Copa America 2024, serta pengganti kiper Manchester City Ederson.

Baca Selengkapnya

Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu

25 menit lalu

Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu

Hampir genap satu tahun sebelum dia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 20 April 2024, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Indonesia. Ini jejaknya.

Baca Selengkapnya

Warga Rempang Protes Ada Organisasi Mengatasnamakan Suara Masyarakat

25 menit lalu

Warga Rempang Protes Ada Organisasi Mengatasnamakan Suara Masyarakat

Sebelumnya beredar video di media sosial beberapa orang pendiri dan pengurus PRGB mengaku mewakili masyarakat Rempang.

Baca Selengkapnya