Rusuh Papua, Kota Hantu Jayapura dan Trauma yang Belum Pulih

Sabtu, 31 Agustus 2019 20:12 WIB

Seorang pengendara motor melintasi puing bangunan yang terbakar setelah aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat, 30 Agustus 2019. Bahkan, massa sempat merusak mobil dinas milik Dandim Jayapura saat berunjuk rasa. ANTARA/Indrayadi TH

TEMPO.CO, Jayapura - Kehidupan Kota Jayapura berangsur pulih meski terasa masih mencekam. Rusuh yang pecah Kamis, 29 Agustus lalu, membuat banyak pemilik usaha di Ibu Kota Provinsi Papua itu menghentikan aktifitas lebih cepat.

Beberapa bahkan memilih menutup usaha menunggu situasi keamanan kembali pulih. “Dua hari lalu seperti kota hantu,” ujar Radimin, pegawai Hotel Jasmine, Kota Jayapura, kepada Tempo hari ini, Sabtu, 31 Agustus 2019.

Beberapa bangunan di sepanjang Jalan Percetakan Negara, salah satu wilayah yang merasakan dampak aksi vandalisme para demonstran. Hotel Dobo, tak jauh dari Hotel Jasmine, harus menanggung kerugian lantaran pintu mereka pecah akibat lemparan batu.

Untuk menutup lubang yang menganga sebesar bola voli itu, mereka mengakalinya dengan menutup kertas plus solasi.

Meski tak mengalami dampak separah Hotel Dobo, manajemen Hotel Jasmine memutuskan terus mengoperasikan usaha mereka sejak Sabtu, 31 Agustus. Hotel bintang tiga dengan delapan tingkat itu mulai didatangi para tamu.

Tingkat hunian jasmine jauh merosot dibanding hari biasa. “Okupasinya hanya setengah dari rata-rata penggunaan di hari biasa,” kata Radimin.

Kerusuhan di Kota Jayapura buntut dari perlakuan ucapan rasisme sejumlah anggota organisasi masyarakat di Kota Surabaya dan Malang. Tindakan itu dipicu kabar mengenai perusakan Bendera Merah Putih.

Puluhan ribu warga Papua dan Papua Barat merespons tindakan itu dengan menggelar aksi di sejumlah kota. Reaksi kemarahan memicu kerusuhan dan korban jiwa di Kota Jayapura dan Manokwari.

Di Jayapura, dampak kerusakan yang cukup parah dialami pemilik bangunan di depan pintu masuk kantor Pelindo IV. Deretan rumah toko dan tempat usaha di sepanjang jalan itu ludes terbakar.

Reruntuhan bangunan yang terbakar menebar aroma tak sedap. Bau bakaran ban masih terhidu cukup kuat. Vandalisme kala itu sempat melumpuhkan akses jalan Abepura.

Efek traumatik akibat kerusuhan membuat pemilik stasiun pengisian bahan bakar minyak di daerah Waenaespo, menghentikan layanan. Akibatnya, stasiun terdekat yang masih membuka layanan seperti di Codo, Padang Bulan, dijejali antrean kendaraan yang cukup panjang.

“Harga bensin kami normal. Tapi bensin eceran sempat Rp 50 ribu per liter,” ujar Arif, pegawai SPBU.

Kondisi Jayapura yang belum sepenuhnya normal membuat polisi menambah kekuatan personil mereka.

Hari ini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengirimkan bantuan personil ke Papua. “Tambahan pasukan dari kami sekitar dua satuan setingkat kompi,” ujar anggota Brigade Mobil Polda Sumut, Inspektur Satu Cheslaus, di Bandara Sentani, Jayapura.

RIKY FERDIANTO (JAYAPURA)

Berita terkait

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

2 hari lalu

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

4 hari lalu

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

4 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

4 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

5 hari lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

5 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

6 hari lalu

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.

Baca Selengkapnya