TEMPO Interaktif, Mataram:Akibat kesulitan modal yang melilit PT Royal Kencana Mulya, pengelolanya, rumah pemotongan hewan Banyu Mulek milik Pemda NTB senilai Rp 7,2 miliar, terbengkalai.
Menurut Kepala Dinas Peternakan NTB, Mathur Riyadi kepada DPRD NTB dalam rapat Juma kemarin, pihak pengelola telah menjalankan RPH tersebut tidak sesuai ketentuan. Seharusnya, sejak Januari lalu pemotongan itu harus memotong seurang-kurangnya 20 ekor hewan setiap hari, yang akan menjadi 50 ekor sehari di tahun berikutnya. Yang terjadi, hanya 3 ekor sehari, kata Mathur.
Mathur menyatakan sudah melakukan teguran lisan dan dua kali panggilan pada pengelola. Alasan PT Royal, mereka kesulitan dalam pengadaan ternak, serta modal kerja untuk penambahan mesin pendingin. Hingga saat ini, PT Royal baru membayar royalti Rp 9,45 juta dari seharusnya Rp 17 juta per semester. (supriyantho khafid/TNR)
Berita terkait
Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres
5 menit lalu
Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres
JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.
Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini
6 menit lalu
Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.
Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan
45 menit lalu
Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.