Guru Besar UGM: Pembangunan Bandara Yogyakarta Korbankan Rakyat

Kamis, 29 Agustus 2019 15:33 WIB

Bandara New Yogyakarta International Airport atau NYIA di Kulon Progo, Yogyakarta. Sumber: Angkasa Pura I

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada atau UGM Koentjoro mengatakan pembangunan yang masif di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat berakibat mengorbankan masyarakat.

Contoh pembangunan yang masif adalah pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport di Kulonprogo. Juga rencana pembangunan jalan tol yang akan terhubung ke Jawa Tengah.

“Ada perubahan orientasi pembangunan yang dulunya mengarah ke utara kini berubah ke selatan. Menurut UGM itu tidak dipikirkan masak-masak,” kata Koentjoro, dalam seminar nasional “Membangun Lingkungan Strategis dan Keamanan untuk Menciptakan Ketahanan DIY” di Balai Senat, Gedung Pusat UGM, Rabu, 28 Agustus 2019.

Ia mengatakan jika kebijakan itu tidak dipikirkan dengan baik maka akan berdampak pada masyarakat Yogyakarta. "Rakyat yang jadi korban," ujarnya.

Ia pun bertanya apakah orientasi pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta ke arah selatan, sudah dibarengi dengan sarana dan prasarana. Seperti infrastruktur, pola air, kesiapan kapal untuk beroperasi di Pantai Selatan hingga polisi air.

Advertising
Advertising

Sebab dari pengalaman yang pernah ada, di Pantai Gesing, di selatan Yogyakarta justru terjadi kasus human trafficking atau perdagangan manusia. Lalu lintas di selatan yang dibuka pintu gerbangnya membuat semuanya bisa keluar masuk.

“Fakta bahwa laut selatan pulau Jawa adalah lalu lintas laut internasional,” kata dia.

Dalam sambutannya, Koentjoro menyebut Yogyakarta International Airport yang dibangun di perbatasan Kulon Progo dan Purworejo Jawa Tengah juga dikhawatirkan bisa berpotensi memunculkan kejahatan transnasional.

“Persoalan-persoalan ketahanan ini menjadi sangat penting untuk dipikirkan agar tidak terjadi bencana sosial,” kata dia.

Koentjoro juga menyoroti penjualan tanah yang masif baik di Kulon Progo dan Purworejo. Hal ini pun ditakutkan justru meningkatkan angka kemiskinan warga setempat. Sebab perubahan sosial ini tidak diantisipasi warga.

"Perubahan sosial tidak selamanya memberi manfaat. Karenanya, mitigasi bencana, dalam hal ini bencana sosial harus dipikirkan agar rakyat tidak jadi korban," kata dia.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Istimewa Yogyakarta Agung Supriyono menyatakan kerjasama sejumlah pihak sudah dilakukan terkait berbagai kebijakan yang diambil pemerintah. Kajian juga dilakukan sejak lama untuk mengantisipasi permasalahan yang muncul.

"Keamanan jadi syarat utama pembangunan. Kajian dilakukan baik untuk bandara dan kawasan selatan," kata dia.

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

12 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

20 jam lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

23 jam lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

1 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

1 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya