Seleksi Capim KPK, Sujanarko: 2015-2019 Periode Kelam KPK
Reporter
Friski Riana
Editor
Purwanto
Kamis, 29 Agustus 2019 15:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Sujanarko, mengatakan bahwa kinerja lembaga antirasuah selama empat tahun terakhir merupakan masa kelam. "Kalau ukuran kinerja adalah IPK (indeks persepsi korupsi) memang 2015-2019 adalah masa kelam KPK," kata Sujanarko dalam uji publik capim KPK di Gedung III Setneg, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2019.
Sujanarko mengatakan, kinerja KPK mengkhawatirkan. Sebab, selama empat tahun terakhir, kenaikan IPK hanya 1 poin. Padahal, kinerja KPK biasanya 1 periode empat pimpinan, paling tidak naik 5-6 poin. "Bahkan kalau rating dunia, kita loncatan puluhan negara. Empat tahun terakhir ini kita hanya melompat 1 negara dari 90 menjadi 89," kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK itu.
Yang lebih mengkhawatirkan, kata Sujanarko, terkait key performance index KPK untuk menangani 200 perkara per tahun. Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi KPK ini menuturkan, kapasitas KPK dalam menuntaskan perkara sekitar 67-70 kasus per tahun. "Saya khawatir dengan KPI 200 kasus per tahun akan mengurangi kualitas kasus yang ditangani," ujarnya.
Menurut Sujanarko, problem utama kinerja KPK adalah hanya fokus pada tata kelola, tapi tidak pada mempromosikan etik. Sehingga tidak mengherankan jika daerah seperti Kota Bandung yang bagus dari sisi tata kelola pemerintahan, tapi sering terjadi pidana karena etik tidak terbangun.
Sujanarko menyebut, pencegahan korupsi hanya dilakukan dengan mengerjakan dua pilar bersama-sama, yaitu tata kelola dan etik.
FRISKI RIANA