Lukman Edy Ungkap Konflik Karding dkk vs Cak Imin
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Amirullah
Selasa, 27 Agustus 2019 10:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua DPP PKB Lukman Edy mengungkap konflik yang terjadi antara kelompok Abdul Kadir Karding dkk dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, hingga akhirnya mereka tersingkir dari Dewan Pimpinan Pusat Partai.
Lukman mengakui, pangkal konflik keduanya bermula pada proses penetapan calon presiden dan calon wakil presiden 2019. Santer terdengar kabar, Karding berperan dalam menggagalkan poros ketiga yang hendak dibentuk Cak Imin ketika itu.
"Konflik berujung ke pemecatan Karding sebagai Sekjen," ujar Lukman Edy kepada Tempo, Selasa, 27 Agustus 2019.
Setelah dipecat menjadi Sekjen, Karding menjabat Ketua DPP dan aktif di Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Dia mendapat posisi penting sebagai Ketua Tim Advance TKN. Tim ini bertugas mengkondisikan lokasi tempat Jokowi akan berkampanye. Terlalu aktif di TKN, ujar Lukman, konflik Karding dan Cak Imin berlanjut.
"Karding dituduh terlalu mengatur TKN. Kemudian ada upaya mengganti Karding dari TKN, tapi tidak berhasil," ujar Lukman.
Konflik itu pun berimbas kepada orang-orang terdekat Karding. Kader PKB yang aktif di TKN, dianggap pendukung Karding. Lukman Edy merupakan salah satu yang aktif, dia menjabat sebagai Direktur Saksi Kampanye TKN.
Selain Karding dan Lukman Edy, bekas sekjen lainnya, seperti Imam Nahrawi dan Sekjen PBNU Helmi Faisal Zaini juga tersingkir dari kepengurusan DPP PKB yang baru. "Kami dianggap gerombolan pemberontak. Ini benar-benar pembersihan," ujar Lukman Edy.
Muhaimin Iskandar sebelumnya membantah keputusannya memecat Karding dari sekjen PKB akibat konflik internal. Dia justru menggeser posisi Karding di PKB agar bisa bekerja optimal di TKN Jokowi-Ma’ruf.
“Justru semua tugas di bidang internal sudah tuntas, maka Karding kami eksplorasi keluar,” kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Oktober 2018 lalu.