TEMPO Interaktif, Kupang:Gelombang laut di sejumlah perairan Nusa Tenggara Timur mencapai lima meter. Kondisi ini, menurut Badan Meteorologi dan Geofisika El Tari Kupang, dipicu adanya tekanan rendah di Australia yang mencapai 1.022-1.026 milibar. Sementara tekanan di perairan NTT hanya 1.012-1.014 milibar."Perbedaan tekanan inilah yang mengakibatkan adanya angin kencang yang mencapai 35-55 kilometer/jam (20-30 knot) sehingga memicu terjadinya gelombang laut yang mencapai lima meter," kata Kepala BMG Stasiun El Tari Kupang, Albertus Kusbagio, Kamis (29/5).Menurutnya, gelombang laut yang cukup tinggi ini sangat berbahaya bagi pelayaran kapal-kapal bertonase kecil. "Kami sudah informasikan kepada administrator pelabuhan agar memantau aktivitas pelayaran sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kusbagio.Dia menambahkan, perairan yang gelombang lautnya cukup tinggi, yakni Laut Timor, Laut Arafura, Laut Sawu, Selat Rote dan Perairan di Selatan Pulau Sumba. Kondisi ini akan terus berlangsung sampai beberapa hari ke depan. "Gelombang laut di Flores rata-rata hanya berkisar antara 2,5-3 meter," kata Kurbagio.Angin kencang yang melanda Kota Kupang beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah papan reklame tumbang.Kepala PT ASDP Cabang Kupang La Unru yang dihubungi terpisah, mengatakan, meski gelombang laut cukup tinggi, tetapi armada pelayaran milik ASDP tetap dioperasikan. "Ada dua kapal yang berlayar ke Flores dan sudah tiba dengan selamat meski gelombang laut cukup tinggi," katanya.Jems de Fortuna
Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar
10 Februari 2024
Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan arus penumpang pelayaran dari dan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berjalan lancar terutama pada masa libur Tahun Baru Imlek 2024.