KAHMI dan GMNI Minta Polisi Usut Kasus Polisi Terbakar di Cianjur

Jumat, 16 Agustus 2019 15:32 WIB

Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Komplek Pemkab Cianjur, Jawa Barat, Kamis 15 Agustus 2019, berlangsung ricuh. Tiga anggota polisi terbakar saat memadamkan api. Tempo/Deden Abdul Aziz

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI) Kabupaten Cianjur mendukung penuntasan kasus 3 polisi terbakar saat unjuk rasa di dekat pendopo Bupati Cianjur, Kamis 15 Agustus 2019.

Namun, KAHMI meminta prosesnya harus dilakukan secara obyektif, prosedural, dan profesional, dengan tetap menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah.

Insiden tiga polisi terbakar itu terjadi saat mahasiswa memblokir Jalan Siliwangi di depan kompleks Pemkab Cianjur. Mahasiswa dari beberapa elemen seperti HMI, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI, PMII, dan lain-lain itu membakar ban.

Saat polisi hendak mematikan api, tiba-tiba ada mahasiswa yang menyiramkan bensin ke arah api, sehingga menyambar tubuh anggota polisi yang sedang memadamkan api.

Akibatnya Aiptu Erwin Yuda mengalami luka bakar 80 persen dan kini dirawat di RS Polri Kramat Jati. Polisi telah menangkap 15 mahasiswa yang terlibat dalam unjuk rasa tersebut. Dari HMI ada 3 mahasiswa yang dicokok polisi.

Advertising
Advertising

Ketua MD KAHMI Kabupaten Cianjur, Firman Mulyadi, menjelaskan, pihaknya akan memberikan pendampingan hukum dan pembinaan terhadap 3 anggota HMI yang diamankan pihak kepolisian.

"Kami menyakini ketiga kader tersebut tidak terlibat langsung dengan penyiraman bahan bakar yang mengakibatkan ada insiden terbakarnya 3 orang anggota kepolisian," ujar Firman di Cianjur, Jumat 16 Agustus 2019.

Firman menambahkan, pihaknya juga meminta kepolisian memberikan pembinaan atau teguran pada oknum aparat yang melakukan tindak kekerasan pada mahasiswa peserta aksi dan menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah.

"Kami memohon seluruh pihak menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi memanaskan suasana sambil bersabar menunggu hasil yang disampaikan aparat penegak hukum," tutur Firman.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Jawa Barat, Wahyu Khanoris, mengecam aksi yang berbuntut anarkis tersebut. Untuk itu, dia meminta pihak kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut sekaligus melepas mahasiswa yang tidak bersalah.

"Kami meminta kepolisian segera menindak para pelaku aksi rusuh itu. Silakan mereka tindak sesuai prosedur hukum, tapi segera lepaskan mereka yang tidak bersalah," kata Wahyu.

Menurut Wahyu, ada 9 orang kader GMNI yang ditangkap dan sampai saat ini masih ditahan di Markas Kepolisian Resor Cianjur. "Empat orang ditangkap di lokasi kejadian, lima orang lagi ditangkap dari rumah masing-masing," ujar Wahyu.

Berita terkait

10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

12 hari lalu

10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

Berikut ini beberapa tempat wisata instagramable di Cianjur yang bisa Anda kunjungi. Ada waduk hingga Taman Bunga Nusantara.

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

15 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

15 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

16 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

21 hari lalu

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

Polres Cianjur menangkap dua perempuan atas dugaan perdagangan orang modus kawin kontrak

Baca Selengkapnya

Lalu Lintas Mulai Padat, Pemudik dan Wisatawan Penuhi Kawasan Puncak

23 hari lalu

Lalu Lintas Mulai Padat, Pemudik dan Wisatawan Penuhi Kawasan Puncak

Antrean kendaraan mulai terjadi di kawasan wisata Puncak, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu 13 April 2024 pagi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Batal Hadiri Acara Silaturahmi dengan Pimpinan Nasional KAHMI, Mengapa?

35 hari lalu

Jokowi Batal Hadiri Acara Silaturahmi dengan Pimpinan Nasional KAHMI, Mengapa?

Kehadiran Jokowi di acara itu sebelumnya dikonfirmasi oleh Ketua Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia.

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

44 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Situs Gunung Padang Pernah Ramai Dibicarakan Pada Era Presiden SBY Hingga Muncul Perpres

44 hari lalu

Situs Gunung Padang Pernah Ramai Dibicarakan Pada Era Presiden SBY Hingga Muncul Perpres

Belakangan Situs Gunung Padang mendapat sorotan karen jurnalnya dicabut penerbit Wiley Online Library. Pada masa SBY, Gunung Padang pernah ramai pula.

Baca Selengkapnya

Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

45 hari lalu

Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

Jurnal online, Wiley Online Library umumkan tarik publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian Situs Gunung Padang. Bagaimana ke sana?

Baca Selengkapnya