Orasi Pancasila, Rudiantara: Kabar Hoaks Ada Sejak Zaman Nabi Isa

Rabu, 14 Agustus 2019 19:50 WIB

Menkominfo Rudiantara di acara seminar pencegahan ponsel Black Market dengan IMEI pada 2 Agustus 2019. Tempo/Caecilia Eersta

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara menyebut berita hapus atau kabar bohong sudah ada sejak Nabi Isa dan Nabi Muhammad. Ia mengajak masyarakat untuk melawan kabar hoaks karena bisa memecahbelah bangsa dan merusak persatuan.

“Mari bersama-sama kita lawan hoaks dan jangan mudah meneruskan informasi yang diperkirakan tidak benar,” kata Rudiantara saat acara Aubade Pancasila di halaman Balairung Universitas Gadjah Mada, Rabu, 14 Agustus 2019.

Ia menyebut kisah kematian Nabi Isa yang ada kabar bohong saat itu. Begitu pula kabar bohong pada zaman Rasulullah Muhammad.

Hal-hal yang positif terjadi Di dunia digital. Namun juga mempunyai sisi-sisi yang negatif. Terutama yang berkaitan dengan berita bohong dan sebagainya. Bahkan kabar bohong yang bersifat mengadu domba.

Perkembangan dunia digital bagaikan dua sisi pedang. Di satu sisi perkembangan dunia digital membawa dampak positif bagi masyarakat. Antara lain menurunkan tingkat kemiskinan, kesenjangan serta gini rasio. Sebab ekonomi digital selalu berbasis sharing ekonomi, menumbuhkan enterpreneur baru dan lainnya.

“Banyak bermunculan startup yang lebih mendekati koperasi dengan sifat gotong-royong di dalamnya. Gotong-royong ini merupakan koor dari Pancasila,” kata dia.

Ia menyatakan pemerintah mengambil sejumlah upaya untuk membatasi penyebaran hoaks. Beberapa di antaranya dengan mengambil langkah membatasi akses, menutup fitur-fitur tertentu di dunia digital.

“Kita batasi, yang dibatasi itu video dan gambar karena orang cenderung mudah tersulut emosi jika menerima gambar. Berbeda kalau teks, masyarakat akan membaca dan ada kesempatan untuk mencerna info yang diterima,” kata dia.

Saat ini ada sekitar 14 negara yang juga memiliki kebijakan melakukan penutupan akses informasi saat terjadi penyebaran berita hoaks. Indonesia hanya memberlakukan pembatasan akses untuk kepentingan stabilitas negara.

Menurutnya hoaks membawa dampak negatif yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Maka pemerintah melakukan upaya secara berjenjang dengan meningkatkan literasi masyarakat. Sehingga mempunyai ketahanan terhadap informasi yang diterima.

“Kita punya gerakan siber kreasi ada 100 organisasi yang setiap hari melakukan literasi,” kata dia.

Ia juga menyebut pentingnya memasukan pelajaran literasi media di dunia pendidikan. Seperti yang dilakukan di negara-negara Skandinavia. Masyarakatnya memiliki ketahanan terhadap kabar hoaks karena sejak dini telah diajarkan bagaimana mencerna informasi.

“Jangan biarkan jempol lebih cepat daripada pikiran, mari bersama-sama lawan hoaks,” kata dia.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam orasi Pancasilanya mengajak masyarakat Indonesia untuk merajut kembali persatuan Indonesia yang dijiwai semangat peduli dan berbagi. Bergotong-royong tanpa membedakan suku, agama, serta golongan.

“Dengan kerja sama harapannya mampu mencapai prestasi bangsa Indonesia maju dan gemilang,” katanya.

Untuk merajut persatuan Indonesia, Sultan menyebutkan pentingnya untuk mengaktualisasikan pancasila. Pancasila tidak hanya dilambungkan dalam gagasan semata, tetapi dibawa ke dunia nyata untuk merekatkan berbagai perbedaan.

“Pancasila jangan hanya dijadikan mitos. Tetapi ideologi praktis untuk merajut persatuan bangsa di tengah tarikan globalisasi,” kata Sultan.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

5 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

12 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

36 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

36 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

46 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

50 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

53 hari lalu

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

Le Minerale dapat menangkis berbagai serangan terkait keamanan dan mutu produknya dengan menggambarkan ketaatan perusahaan

Baca Selengkapnya

Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

53 hari lalu

Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

Upaya terus-menerus dari sejumlah pihak untuk memojokkan Le Minerale sejatinya tak lebih dari persaingan bisnis yang tidak etis.

Baca Selengkapnya

Influencer Pembuat Konten Penyebar Hoaks Bisa Dibawa ke Ranah Hukum

53 hari lalu

Influencer Pembuat Konten Penyebar Hoaks Bisa Dibawa ke Ranah Hukum

Masyarakat diminta agar selalu bersikap cermat dan bijak di jagad maya

Baca Selengkapnya