Kabinet Jokowi 2019: Sejarah Pisah Gabung Kemenperindag

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 2 Agustus 2019 09:18 WIB

Jokowi menuangkan air minum untuk KH Ma'ruf Amin dalam Penetapan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pilpres 2019 di gedung KPU, Jakarta, Ahad, 30 Juni 2019. Rapat pleno ini dihadiri jajaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf serta sejumlah menteri kabinet Jokowi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai utama pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo melempar usulan mengenai nomenklatur Kabinet Jokowi pada periode kedua berkuasa. Resminya, usulan tersebut akan dilontarkan dalam Kongres V PDIP di Bali pada 8-10 Agustus mendatang.

PDIP membuka wacana menteri koordinator cukup tiga, bukan empat seperti sekarang yaitu menko bidang politik, hukum, dan keamanan lalu menko perekonomian, menko kemaritiman, serta menko pembangunan manusia dan kebudayaan. "Misalnya, apakah Menperin mau digabung dengan Mendag itu akan kami jawab (di kongres). Apakah Menko akan tetap empat atau tiga, akan kami jawab," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, kemarin, Kamis, 1 Agustus 2019.

Penggabungan perindustian dan perdagangan dalam sebuah kementerian bukan barang baru. Pemisahan justru baru terjadi pada 2004 di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Lalu seperti apa sejarah pisah gabung pada kabinet sebelumnya?

Mengacu catatan sejarah, penggabungan dua sektor itu dilakukan sejak awal kabinet sistem presidensial terbentuk pada 19 Agustus 1945. Ketika itu wewenang dan tanggung jawab sektor industri dan perdagangan berada di bawah Kementerian Kemakmuran.

Waktu berjalan dan pergantian nomenklatur kementerian terjadi beberapa kali. Pemisahan dua bidang itu pernah dilakukan pada 22 Juli 1959. Setelah terjadi perubahan nomenklatur kembali. Kemudian pada 6 Desember 1995 awal mula penggabungan kembali Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan menjadi Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Baru pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I (2004-2009) di bawah Presiden Yudhoyono kedua sektor tersebut lagi-lagi dipisahkan. Melalui Keppres Nomor 187/10/2004 tanggal 20 Oktober 2004, Presiden Yudhoyono membentuk Kabinet Indonesia Bersatu dan selanjutnya mengangkat Dr. Ir. Andung A. Nitimihardja sebagai Menteri Perindustrian dan Dr. Mari Elka Pangestu sebagai Menteri Perdagangan.

Wacana peleburan sektor perindustrian dan perdagangan pernah muncul ketika Jokowi terpilih pada 2014. Kini, PDIP yang memunculkan nomenklatur Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dalam Kabinet Jokowi 2019-2024 setelah kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

DEWI NURITA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya