Pengamat Hukum Sarankan Ada Perwakilan Oposisi di Pimpinan MPR

Selasa, 30 Juli 2019 17:10 WIB

Akademisi Bivitri Susanti, (tengah) memberikan pemaparan terkait penahanan Robertus Robet oleh polisi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Kamis, 7 Maret 2019. TEMPO/Faisal Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Bivitri Susanti, mengatakan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebaiknya tidak diisi hanya dari satu koalisi saja. Menurut dia, perlu ada perwakilan koalisi yang berbeda di kursi pimpinan agar terjadi perdebatan dalam menentukan agenda-agenda yang menjadi kewenangan MPR.

Bivitri mencontohkan rencana amandemen Undang-Undang Dasar 1945 yang mengemuka belakangan ini. Jika paket pimpinan MPR diisi hanya dari satu koalisi, agenda yang akan dilakukan adalah yang hanya menguntungkan satu sisi dan jauh dari harapan publik.

"Akan lebih baik bila di level pimpinan yang tertinggi ada perdebatan yang substantif. Misal dua pimpinan mau amandemen tapi yang tiga enggak. Nah, diperdebatkan dulu di level pimpinan baru dibawa ke bawah," kata dia dalam diskusi Negoisasi Kursi Ketua MPR di Jalan Raden Saleh, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

"Kalau misal lima-limanya dari satu koalisi, udah semua setuju amandemen, gak ada perdebatan, agendanya ditaruh dan dibahas. Itu bahayanya. Jadi mendingan dicampur saja," ucap Bivitri.

Bivitri meyakini pimpinan MPR yang terdiri dari campuran koalisi bisa terwujud. Pasalnya dalam Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD tidak disebutkan paket pimpinan MPR harus berasal dari satu koalisi saja. "Bisa saja paket itu satu paket tapi isinya itu tadi misal ada satu orang PDIP, PKS, PAN, dan seterusnya," ujarnya.

Advertising
Advertising

Selain itu, Bivitri berharap pimpinan MPR yang bakal kembali berjumlah lima orang tidak ditambah lagi hanya demi mengakomodir kepentingan partai politik. Alasannya tugas pimpinan MPR lebih banyak memimpin sidang, bukan hal-hal yang bersifat fungsional.

"Padahal di lain sisi fasilitas mereka, fasilitas protokoler dan keuangan, yang berlebih menurut saya jadi gak relevan dari segi jumlah (pimpinan yang banyak)," kata Bivitri.

Berita terkait

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

1 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

2 hari lalu

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?

Baca Selengkapnya

Respons PDIP-NasDem-PKS soal Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Respons PDIP-NasDem-PKS soal Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo

Bagaimana sikap PDIP, NasDem, dan PKS usai Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih? Akan jadi koalisi atau oposisi?

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Oposisi atau Koalisi, Ahmad Syaikhu: Ditentukan Majelis Syuro

3 hari lalu

Peluang PKS Oposisi atau Koalisi, Ahmad Syaikhu: Ditentukan Majelis Syuro

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan peluang koalisi atau oposisi ditentukan Majelis Syuro atau Badan Pekerja Majelis Syuro

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

4 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Absen di Penetapan Prabowo-Gibran, Pengamat: Sinyal Kuat PDIP Jadi Oposisi

4 hari lalu

Ganjar-Mahfud Absen di Penetapan Prabowo-Gibran, Pengamat: Sinyal Kuat PDIP Jadi Oposisi

Pengamat menyoroti absennya Ganjar-Mahfud dalam penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.

Baca Selengkapnya

Sufmi Dasco Sebut akan Ada Manuver Politik setelah Gerindra Bertemu Nasdem, Gabung Prabowo-Gibran?

4 hari lalu

Sufmi Dasco Sebut akan Ada Manuver Politik setelah Gerindra Bertemu Nasdem, Gabung Prabowo-Gibran?

Surya Paloh mengatakan Nasdem dan PKB sepakat memberi kesempatan Prabowo-Gibran menjalankan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

4 hari lalu

NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

Surya Paloh mengatakan Partai NasDem dan PKB mengapresiasi kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Basarah Sebut PDIP Siap Jadi Koalisi atau Oposisi, Nanti Diputuskan dalam Rakernas

5 hari lalu

Basarah Sebut PDIP Siap Jadi Koalisi atau Oposisi, Nanti Diputuskan dalam Rakernas

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam barisan pemerintahan ataupun menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya