Isi Pidato Purnawirawan TNI Pro Jokowi - Pro Prabowo di Kemenhan

Selasa, 30 Juli 2019 07:02 WIB

Ketua Umum Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar (kiri) berbincang dengan Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso (tengah) di sela acara Silaturahmi Purnawirawan TNI di Gedung Jenderal A.H Nasution, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Para Purnawirawan TNI pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto bertemu dalam acara silaturahmi di Kementerian Pertahanan pada, Senin, 29 Juli 2019.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Jenderal (purnawirawan) Agum Gumelar menjadi salah satu yang hadir. Selain itu, hadir pula Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Jenderal (purnawirawan) Djoko Santoso.

Sebenarnya, beberapa tokoh lain seperti Jenderal (purnawirawan) Moeldoko yang merupakan Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) sekaligus Kepala Staf Presiden, juga diundang. Namun ia tak nampak hadir di lokasi.

Baik Agum maupun Djoko sama-sama memberikan sambutan. Agum dalam sambutannya menegaskan pentingnya soliditas di antara aparatur keamanan nagara.

"Saya ingin menambahkan, soliditasnya kita lebih perluas. Kalau di sini mungkin soliditas internal kita, unsur TNI darat, laut, dan udara. Tapi saya ingin diperluas soliditas kita dalam membentuk soliditas TNI dan Polri," kata Agum.

Agum banyak membahas tentang pengalamannya menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan di era Presiden Abdurahman Wahid. Ia menjelaskan soliditas antara TNI Polri saat itu yang menjadi kunci stabilitas negara.

Adapun Djoko Santoso, lebih banyak membahas terkait potensi ancaman yang akan dihadapai Indonesia ke depan. Ia menilai hal ini sangat berat, apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini.

"Nasionalisme kita sudah luruh. Kita tak akan menang dari kapitalisme, dari liberalisme, kalau (nasionalisme) sudah luruh. Kita harus bangkitkan lagi," kata Djoko.

Agum sendiri tak mengikuti pidato Djoko. Usai memberi sambutan, ia langsung pulang dengan alasan ada agenda lain yang telah menunggunya. Sebelum pulang, Agum menyempatkan diri menyalami beberapa tokoh yang hadir, termasuk Djoko Santoso.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, tak menampik adanya silaturahmi ini adalah untuk menyatukan kembali para purnawirawan yang terpecah selama Pilpres 2019 lalu. Ia mengatakan hal seperti ini akan terus dilakukan.

"Kita minta TNI dan purnawirawan itu bisa kemana-mana. Maksudnya ya tadi meyakini NKRI dengan dasar Pancasila dan UUD 45. Kalau itu dijaga dan menularkan itu ke partai-partai, lebih bagus," kata Ryamizard.

Belakangan, silaturahmi di antara para purnawirawan TNI memang kerap dilakukan. Pertemuan ini terjadi Mabes TNI, hotel, hingga terakhir di Kementerian Pertahanan. Berakhirnya Pemilu 2019 dan Idul Fitri, menjadi titik awal pertemuan-pertemuan ini.

Berita terkait

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

1 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

25 menit lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

47 menit lalu

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

Orang toxic merupakan individu yang secara terus-menerus memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan emosional orang lain.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

54 menit lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

1 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

2 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

2 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

3 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya