BPS: Kritik Masyarakat ke Pemerintah Turun

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Senin, 29 Juli 2019 15:18 WIB

Rilis Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018 di Kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil penelitian terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Indeks Demokrasi Indonesia atau IDI, menunjukkan angka partisipasi masyarakat dalam pengawasan kebijakan pemerintah di tahun 2018 turun. Angka partisipasi masyarakat berada di angka 78,19 persen; terjadi penurunan 4,9 persen dari 2017.

“Pada tahun 2018 ini partisipasi masyarakat dalam memberikan kritik maupun saran menunjukkan penurunan,” tutur Kepala BPS, Suhariyanto di kantornya, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019.

Suhariyanto mengaku tidak menggali perihal penyebab penurunan partisipasi masyarakat terhadap pengawasan pemerintah. Menurutnya, ini bisa jadi karena masyarakat tidak berani menyampaikan kritik, atau bisa juga karena tidak tersedianya sarana.

“Dari indeks ini kami cuma melihat jumlah dari kritik maupun saran itu menurun. Nah, itu yang harus kita telusuri penyebabnya apa. Di berbagai daerah bisa beda-beda,” ujarnya.

Indeks demokrasi di Indonesia pada tahun 2018 masih masuk dalam kategori sedang, dengan angka 72,39 persen. Angka ini naik 0,28 persen dari tahun 2017. Indeks ini sendiri dibentuk oleh tiga aspek: lembaga demokrasi, kebebasan sipil, dan hak-hak politik.

Advertising
Advertising

Kurangnya partisipasi masyarakat, menurut Suhariyanto, menurunkan aspek hak-hak politik. Aspek kebebasan sipil pun menurun karena ada indikasi terjadi ancaman atau penggunaan kekerasan dari masyarakat kepada masyarakat. Adapun, kenaikan IDI 2018, menurutnya lebih disebabkan oleh naiknya aspek lembaga demokrasi, karena adanya kegiatan kaderisasi oleh partai politik menjelang pemilu.

Indeks demokrasi di Indonesia juga masih menyisakan enam indikator dengan kategori buruk (di bawah 60 persen). Enam indikator tersebut yakni, ancaman/ penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendapat (45,96 persen), persentase perempuan terpilih terhadap total anggota DPRD Provinsi (59,61 persen), demonstrasi/ mogok yang bersifat kekerasan (30,37 persen), perda yang merupakan inisiatif DPRD (40,35 persen), rekomendasi DPRD kepada eksekutif (20,80 persen), upaya penyediaan informasi APBD oleh Pemerintah Daerah (41,42 persen).

“Jadi ada sisi-sisi baik yang membuat demokrasi kita bagus, tetapi masih ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu dilakukan. Misalnya ada enam indikator yang masih berkategori buruk,” kata Suhariyanto.

Dalam penghitungan IDI, BPS menggunakan metode empat sumber data yaitu; review surat kabar lokal; review dokumen (Perda, Pergub, dll); focus group discussion; dan wawancara mendalam.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

4 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

5 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

6 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

9 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya