Pengamat: 2 Tokoh Berpengaruh Setelah Aman Abdurrahman

Reporter

Tempo.co

Kamis, 25 Juli 2019 06:39 WIB

Terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman (tengah) menjalani sidang pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan teroris di Indonesia tidak serta-merta sirna setelah keruntuhan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah—kelompok teroris yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi. Pengamat teroris, Al Chaidar, mengatakan kelompok teror di Tanah Air yang terafiliasi dengan ISIS masih tetap eksis hingga sekarang. Tokoh utama yang dianggap masih sangat berpengaruh adalah Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman.

“Ia masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap anggota ISIS di Indonesia,” kata Chaidar, Rabu, 24 Juli 2019.

Tahun lalu, Aman Abdurrahman divonis hukuman mati karena terbukti menggerakkan orang lain lewat ceramahnya untuk melakukan kegiatan teror. Aman adalah pimpinan Tauhid wal Jihad, kelompok teror di bawah Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Satu lagi kelompok teror di bawah JAD adalah Jamaah Ansharut Tauhid, yang dibentuk Abu Bakar Ba’asyir—divonis 15 tahun penjara pada 2011 karena dituding terlibat pelatihan militer kelompok teroris di Aceh.

Setelah Aman mendekam di penjara, Chaidar menuturkan, ada dua tokoh JAD yang diduga memiliki pengaruh di kalangan mereka, yaitu Jimmi Febriansyah dan Khalid Abu Bakar. Dari dua nama ini, nama Khalid muncul saat terjadi peristiwa bom bunuh diri di sejumlah tempat di Surabaya, Mei tahun lalu. Insiden ini menyebabkan 25 orang meninggal, termasuk pelaku bom bunuh diri. Pelaku pengeboman ini adalah Dita Oepriarto, 46 tahun, bersama istri dan anak-anaknya.

Chaidar mengatakan Khalid dan Aman dikenal sangat dekat. “Hubungan mereka sangat dekat,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun polisi meyakini Khalid merupakan ideolog JAD Jawa Timur. Ia pula yang diduga mendoktrin Dita Oepriarto untuk melakukan bom bunuh diri. Dita dan Khalid dikenal cukup dekat. Keduanya pernah mengunjungi Abu Bakar Ba’asyir pada 2016. Dua tahun lalu, Khalid berniat hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Namun di Turki, sebelum menyeberang ke Suriah, Khalid, yang membawa 15 kerabatnya, keburu ditangkap polisi dan dipulangkan ke Indonesia. Saat ini, Khalid masih menjadi buron Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Beberapa pekan terakhir, Densus 88 Antiteror gencar memburu sel-sel teroris di Indonesia. Dari mereka, Densus 88 mendapatkan informasi bahwa pengumpul dana untuk kegiatan teror di Indonesia adalah Saefullah alias Chaniago. Ia mengumpulkan dana teror dari sejumlah donatur yang berasal dari lima negara. Uang yang berhasil dikumpulkan Saefullah mencapai Rp 413 juta selama periode Maret 2016 hingga September 2017. Saat ini, Saefullah menjadi buron Densus 88.

Pengamat teroris dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, sependapat dengan Chaidar. Ia menjelaskan, setelah Khalid kembali ke Indonesia pada 2017, ia lantas bergabung dengan kelompok teror New Jamaah Islamiyah (JI). Ia juga mengajarkan paham teror kepada anggota JAD di Surabaya. “Ia cukup berpengaruh,” ucap Ridwan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, mengatakan polisi memang menduga Aman Abdurrahman masih sangat berpengaruh di kalangan teroris. “Kami masih meyakini masih Aman Abdurrahman yang berpengaruh,” tuturnya.

ANDITA RAHMA | REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Densus 88 Sita 12 Benda dari Rumah Kos Terduga Teroris di Sukoharjo

1 jam lalu

Densus 88 Sita 12 Benda dari Rumah Kos Terduga Teroris di Sukoharjo

Densus 88 menyita 12 benda dari rumah kor terduga teroris di Sukoharjo.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

4 jam lalu

Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

Para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menggelar dialog kebangsaan usai para petingginya menyatakan pembubaran diri

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Karanganyar, Kepala Desa: Diajak Kumpulan Tidak Mau

4 jam lalu

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Karanganyar, Kepala Desa: Diajak Kumpulan Tidak Mau

Dalam penggeledahan di rumah kos terduga teroris itu, Kepala Desa Waru Pardijo mengatakan Densus 88 mengamankan 12 barang.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah, Geledah 1 Rumah Kos di Sukoharjo

5 jam lalu

Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah, Geledah 1 Rumah Kos di Sukoharjo

Polda Jateng sebut Densus 88 Mabes Polri menangkap 3 orang di Kudus, Demak, dan Karanganyar Solo.

Baca Selengkapnya

Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

12 hari lalu

Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

Di sela-sela KTT BRICS, Putin menyampaikan belasungkawa kepada Erdogan atas serangan teroris di Turki.

Baca Selengkapnya

Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

12 hari lalu

Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

Dua teroris menembakkan dan meledakan kantor pusat dirgantara di Ankara, Turki. Lima orang tewas.

Baca Selengkapnya

Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

14 hari lalu

Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

Fethullah Gulen yang dituduh mendalangi upaya kudeta terhadap pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, meninggal dunia pada Ahad malam dalam usia 83 tahun

Baca Selengkapnya

Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

27 hari lalu

Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS

Baca Selengkapnya

BNPT dan Densus 88 Berkolaborasi Perkuat Program Pencegahan dan Deradikalisasi

35 hari lalu

BNPT dan Densus 88 Berkolaborasi Perkuat Program Pencegahan dan Deradikalisasi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polisi Republik Indonesia (Polri) melaksanakan pertemuan untuk memperkuat kolaborasi khususnya dalam program pencegahan dan deradikalisasi.

Baca Selengkapnya

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

38 hari lalu

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi Jamaah Islamiyah (2007-2019), Para Wijayanto, menceritakan dua pertemuannya dengan tokoh senior JI.

Baca Selengkapnya