Polisi Tangkap Tante yang Hendak Jual Keponakannya Rp 10 Juta

Reporter

Mei Leandha

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 24 Juli 2019 21:42 WIB

Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Sektor Sunggal, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara menangkap seorang tante yang hendak menjual keponakannya. Perempuan itu ditangkap bersama seorang muncikari.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Sunggal Inspektur Satu M Syarif Ginting mengisahkan penangkapan dua perempuan berinisial SZ dan SA alias Sri itu. Menurut Syarif, awalnya polisi mendengar informasi akan adanya tindak pidana penjualan orang.

"Kami dapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada penjualan anak, under cover buy kami menuju TKP," kata Syarif. Adapun anak yang akan dijual sebagai pekerja seks itu merupakan keponakan SZ yang berinisial, DPS, 14 tahun.

Kepada polisi yang menyamar, sang muncikari meminta uang sebesar Rp 10 juta. Tapi polisi meminta agar ada dua termin yaitu tunai Rp 5 juta dan sisanya ditransfer. SZ dan SA kemudian menyepakati. Syarif ikut turun langsung memimpin penyergapan itu di sebuah hotel di Jalan Medan-Binjai.

Polisi kemudian menangkap kedua perempuan itu yang datang bersama DPS. "SA dan SZ kami tetapkan sebagai tersangka. Mereka melanggar Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," kata Syarif.

Advertising
Advertising

Kepada penyidik, SZ kemudian mengungkapkan modus penjualan keponakan sendiri itu. Menurut SZ, ia menjual DPS atas permintaan sang keponakan itu sendiri. "Hasil pemeriksaan, korban tahu dirinya akan dijual. Alasan SZ kepadanya, uang yang didapat untuk biaya sekolah," kata Syarif.

DPS diketahui merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya, PA masih berusia 9 tahun. Keduanya ditinggal pergi sang ibu, sedangkan ayahnya mengalami gangguan jiwa. Mereka tinggal bersama kakeknya yang bekerja serabutan di Kuala, Kabupaten Langkat.

Ketiganya hidup serba kekurangan. Makan cukup gizi dan hidup layak hanya mimpi, apalagi sekolah. Syarif mengetahui kehidupan mereka setelah mendatangi rumahnya.

"Prihatin kali nengok keadaan mereka, jadi semakin bertambah syukur kita sama nikmat yang sudah diberikan Tuhan. Tidak semua bisa merasakan kelapangan rezeki..." kata Syarif dengan suaranya yang tiba-tiba memberat.

Syarif tak kuasa menahan kesedihan saat melihat adik DPS, PA yang terlihat kurang gizi. Ia kemudian mengangkat PA sebagai anaknya. Dia ingin menyekolahkan dan memberi penghidupan yang layak buat PA.

"Dia harus diselamatkan, supaya tak mengalami apa yang dirasakan kakaknya," ujarnya.

Sementara DPS, setelah menjalani pemeriksaan, dipulangkan polisi ke kakeknya dan menjalani pembinaan.

Berita terkait

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

8 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

9 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

10 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

10 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

11 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya