Pertanyakan Fungsi Komisi Kejaksaan, Ombudsman: Kurang Perform

Reporter

Egi Adyatama

Selasa, 23 Juli 2019 13:44 WIB

Anggota Ombdusman Adrianus Eliasta Meliala bersama 12 kementerian melakukan FGD terkair Perpres no.21 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAN-PPM) di Jakarta, 18 Juli 2019. TEMPO/Halida Bunga Fisandra

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Republik Indonesia menilai Komisi Kejaksaan tidak menjalankan fungsinya sebagai pengawas kinerja Kejaksaan. "Komisi Kejaksaan kok keliatannya kurang perform. Kalau lebih perform kan bisa lebih kencang pengawasannya," kata Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala, saat dihubungi Tempo, Senin malam, 23 Juli 2019. Ombudsman memanggil Komisioner Kejaksaan pekan lalu,

Jumlah laporan masyarakat mengenai kinerja Kejaksaan yang masuk pada 2017 mencapai 118 laporan, 2018 sebanyak 80 laporan, dan 2019 berjalan sebanyak 30 laporan. Dari seluruh laporan itu, substansi yang paling banyak dilaporkan terkait penundaan berlarut mencapai 55 persen.

Dari kinerja selama ini, Adrianus mengatakan Komisi Kejaksaan lebih mengesankan bukan lembaga pengawas, namun lembaga pendamping saja. Apalagi dalam struktur kepengurusan, terdapat sejumlah jaksa aktif yang didapuk menjadi komisioner.

Jaksa-jaksa yang masih aktif masih bisa jadi anggota, bahkan ketua. “Bayangkan, bagaimana jaksa aktif mengawasi jaksa Agung? Kan gak mungkin," kata Adrianus.

Dalam pertemuan dengan Komisi Kejaksaan itu, Ombudsman baru mengetahui jumlah anggaran bagi lembaga pengawas internal itu. Totalnya, Rp 10 miliar. Angka ini menjadi salah satu alasan Komisi Kejaksaan mengenai kinerjanya.

Advertising
Advertising

Adrianus mengakui jumlah anggaran itu sangat membatasi ruang gerak Komisi Kejaksaan. Namun tak berarti Komisi Kejaksaan tak bisa berimprovisasi untuk memaksimalkan gerak lembaganya.

Ombudsman mengusulkan pencarian donatur asing untuk pendanaan, atau pembentukan kelompok kerja (pokja) khusus. "Mereka bisa melihatkan berbagi pihak dalam rangka pokja-pokja, sehingga Komisi Kejaksaan bisa mendapat input, masukan, secara lebih luas tanpa harus keluar duit. Ini cara murah," kata Adrianus.



Berita terkait

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

4 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

4 hari lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

4 hari lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

4 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

5 hari lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

7 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

23 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

25 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

27 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

27 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

Menteri Basuki Hadimuljono akan tinjau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN setelah libur Lebaran.

Baca Selengkapnya