Jokowi Dianggap Harus Bubarkan KPI Karena Berkinerja Buruk

Reporter

Halida Bunga

Editor

Amirullah

Minggu, 21 Juli 2019 15:51 WIB

Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia(KPI) memperlihatkan kualitas tayangan televisi di Tanah Air masih di bawah standar kualitas KPI.

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menilai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bisa menjadi kandidat utama lembaga yang akan dibubarkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam paparan Visi Indonesia pada 14 Juli 2019, Jokowi menyatakan akan membubarkan lembaga yang tidak bermanfaat. "Jika kondisi mereka (KPI) tidak diperbaiki, KPI bisa jadi kandidat utama," kata peneliti Remotivi, Firman Imaduddin melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 20 Juli 2019.

Firman menilai, KPI adalah lembaga penting yang berkinerja buruk. Bersama LBH Pers dan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), ketiganya berpendapat buruknya kinerja KPI dikarenakan proses rekrutmen yang tidak berbasis kualifikasi (merit system). "Melainkan pertimbangan kepentingan politik dan ekonomi," kata Firman.

Proses rekrutmen yang buruk itu dinilai Firman terlihat dari beberapa hal. Seperti ketika Remotivi menyarankan beberapa nama yang diketahui kompeten mengenai isu penyiaran, tapi tak ada satupun yang tembus. "Sementara secara konsisten komisioner yang masuk itu yang punya kedekatan dengan industri, partai, atau ormas agama," katanya.

Karena itulah dia menilai kerja KPI tidak kompeten. Seperti kebijakan perpanjangan izin siar televisi pada 2016 lalu yang dinilai Firman berjalan sangat berantakan. Selain itu, banyak juga aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang penegakannya dianggap lemah. "Misalnya soal jam siar iklan, dan persoalan kepemilikan. Sanksi mereka kerap lebih normatif dan populis," katanya.

Advertising
Advertising

Firman menilai seleksi calon anggota KPI periode 2019-2022 banyak terjadi kejanggalan. Ombudsman RI sebelumnya juga sudah mengungkapkan beberapa temuan. Di antaranya adalah tidak adanya petunjuk teknis mengenai seleksi calon Anggota KPI dan tidak ada ruang untuk klarifikasi.

Untuk itu, Remotivi bersama AJI dan LBH Pers mendesak Jokowi untuk menunda pelantikan sembilan komisioner KPI periode 2019-2022 yang telah ditetapkan oleh DPR RI.

Selain itu, mereka juga mendesak Jokowi meminta KPK dan PPATK kembali mengulang penyelidikan terhadap 34 calon Komisioner KPI. "Kami minta hasilnya diumumkan ke publik agar transparansi terjaga," kata Firman.

HALIDA BUNGA FISANDRA

Berita terkait

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

20 menit lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

4 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

5 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

5 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

5 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

8 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

16 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya