Gempa Halmahera, 6 Orang Meninggal dan 3.104 Mengungsi

Selasa, 16 Juli 2019 20:12 WIB

Warga tidur diluar rumah pascagempa di desa Tokaka, Gene Barat Utara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu, 14 Juli 2019. Warga tidur di luar rumah pascagempa bumi dengan magnitudo (M) 7,2 pukul 16.10 di 62 kilometer sebelah timur laut Labuha, Maluku Utara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara mencatat sedikitnya 6 orang meninggal, 3.104 mengungsi, dan 971 rumah rusak berat akibat gempa magnitudo 7,2 yang mengguncang Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Ahad 14 Juli 2019.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Utara Ridwan Samad mengatakan, enam korban meninggal rata-rata tak sempat lari saat terjadi gempa. Korban umumnya meninggal akibat tertimpa bangunan. Enam korban meninggal adalah Segaf Gafur (49), Siang Kale (63), Saima Mustafa (90), Aina (58), Aisyah (50) dan Aswar Mukmat (21).

“Semua korban yang meninggal sudah dikebumikan. saat ini tim terpadu telah bergerak di lokasi bencana untuk mendata jumlah kerusakan bangunan dan korban luka-luka,” kata Ridwan kepada Tempo, Selasa 16 Juli 2019.

Ridwan menyatakan, berdasarkan data hingga pukul 18.00 WIT ada sepuluh kecamatan yang dilaporkan paling parah terkena dampak gempa. Dari sepuluh Kecamatan tersebut sedikitnya 3.107 orang masih bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di 15 titik. Gempa juga menyebabkan 971 unit rumah warga dan 13 unit fasilitas umum rusak berat.

Adapun rumah warga yang rusak berat tersebar di Desa Ranga-Ranga 300 unit, Gane Luar 380 unit, Sawat 6 unit, Gaimu 10 unit, Kuwo 30 unit, Tanjung Jere 2 unit, Lemo-Lemo 131 unit, Liaro 22 unit, dan Tomara 90 unit.

Advertising
Advertising

“Jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah mengingat ada beberapa desa yang belum belum terdata,” ujar Ridwan.

Bupati Halmahera Selatan Baharain Kasuba mengatakan, untuk mengatasi dampak gempa, Pemerintah Kabupaten Halmahera telah menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 7 hari. Penetapan tanggap darurat bencana itu dilakukan untuk mempercepat pergerakan personel tim darurat bencana, dan distribusi logistik, peralatan ke lokasi pengungsi .

“Darurat bencana ini ditetapkan untuk sepuluh kecamatan seperti Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur, Bacan Timur Selatan, Bacan Timur Tengah, Kecamatan Gane Barat, Gane Barat Utara, Gane Barat Selatan, Gane Timur dan Gane Timur Selatan. Penetapan itu mulai dilakukan sejak 15 Juli 2019 hingga 22 Juli 2019,” kata Baharain.

Menurut Baharain, selain menetapkan tanggap darurat bencana, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah mengeluarkan larangan aparat kecamatan untuk meninggalkan lokasi. Pihaknya juga menyiagakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Halmahera Selatan untuk mengantisipasi risiko terburuk dari dampak gempa.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

19 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

2 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

2 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

3 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

3 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

4 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

5 hari lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

5 hari lalu

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M5,8 mengguncang Pantai Utara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Senin pagi, 13 Mei 2024. Tidak ada potensi tsunami.

Baca Selengkapnya