Enam Poin Pidato Visi Indonesia yang Disampaikan Jokowi

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Senin, 15 Juli 2019 08:57 WIB

Indonesia's incumbent president Joko Widodo, who was re-elected on April's election gestures as he delivers a speech to highlight his vision for the next five years in Bogor, West Java province, July 14, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi pada Ahad 14 Juli 2019 menyampaikan pidatonya dalam acara Visi Indonesia. Pada acara yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat tersebut, Jokowi menyampaikan visi pemerintahannya bersama Ma'ruf Amin di periode ke depan.

Baca: Jokowi: Kalau Ada Lembaga yang Tak Bermanfaat, Akan Saya Bubarkan

Pada pidatonya tersebut Jokowi mengulas soal pembangunan infrastruktur yang akan terus ia lanjutkan. Selain itu Jokowi juga menjanjikan akan fokus dalam pembangunan sumber daya manusia di periode ini. Berikut poin-poin pidato Visi Indonesia Jokowi:

1. Pembangunan dan Penyambungan Infrastruktur

Jokowi mengatakan akan meneruskan membangun infrastruktur. Menurut Jokowi, infrastruktur-infrastruktur besar seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara, akan dihubungkan dengan pusat-pusat perekonomian, seperti pusat produksi masyarakat, kawasan ekonomi khusus, industri kecil, dan pariwisata.

Advertising
Advertising

Dia juga berjanji bakal memastikan infrastuktur-infrastruktur besar dengan persawahan, perkebunan, dan tambak-tambak perikanan.

Mantan Wali Kota Solo ini memastikan bahwa dalam lima tahun ke depan program pembangunan infrastruktur masih akan terus berlanjut. Ke depan, pembangunan bakal dipercepat untuk menyambungkan masing-masing infrastrukur yang telah dibangun agar terkoneksi. "Ke depan akan kita lanjutkan dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur besar tersebut seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan dan bandara," tuturnya.

2. Fokus ke Pembangunan SDM

Jokowi mengatakan pembangunan sumber daya manusia akan menjadi fokus. Caranya, kata Jokowi, ialah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, dan anak sekolah. Dia juga berjanji bakal meningkatkan kualitas pendidikan dan vokasional.

Selain itu, Jokowi mengatakan akan membentuk manajemen talenta nasional. Dia berujar, hal ini demi menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap menghadapi diaspora dan persaingan global. "Pemerintah akan mengidentifikasi, memfasilitasi, dan memberikan dukungan bagi pengembangan talenta Indonesia," kata Jokowi.

3. Membuka Keran Investasi Seluas-luansya

Selanjutnya Jokowi mengatakan akan membuka keran investasi seluas-luasnya. Dia mengklaim investasi menjadi salah satu kunci membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya. Jokowi meminta tak ada lagi yang alergi terhadap investasi.

"Yang menghambat investasi, semua harus dipangkas. Baik itu perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi yang ada punglinya. Hati-hati ke depan, ke depan saya pastikan akan saya kejar. Akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek, akan saya hajar kalau diperlukan," kata Jokowi.

4. Reformasi Birokrasi

Untuk periode keduanya Jokowi mengatakan memiliki visi melakukan reformasi birokrasi. Ia mengancam bakal mencopot pejabat yang terlibat dan terbukti melakukan pungutan liar atau pungli. Ia pun menyebut bakal membubarkan lembaga-lembaga yang tak efisien dan bermasalah.

Jokowi mengatakan, di periode kedua nanti dia bakal memastikan birokrasi efektif dan efisien. Dia ingin nantinya lembaga-lembaga menjadi lebih sederhana, simpel, dan lincah. Jokowi pun mewanti-wanti agar pola pikir para birokrat diubah dalam rangka reformasi struktural ini. Menurut Jokowi, kunci dari reformasi birokrasi ialah kecepatan pelayanan dan perizinan. Jokowi berujar bakal mengecek dan mengontrol sendiri jalannya birokrasi di bawah pemerintahannya.

"Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

5. APBN Tepat Sasaran

Selanjutnya Jokowi mengatakan bakal menjamin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan fokus dan tepat sasaran. "Karena setiap rupiah yang keluar semua harus dipastikan memiliki manfaat ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat," ucapnya.

6. Oposisi Mulia Tanpa Dendam

Selain visi pemerintahan, ia juga sedikit mengulas soal visi politiknya. Menurut Jokowi menjadi oposisi juga hal mulia dalam demokrasi. "Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh. Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan," kata Jokowi dalam pidatonya.

Namun Jokowi meminta agar pilihan oposisi itu tak menimbulkan dendam dan kebencian. Dia meminta agar pilihan itu tak disertai dendam, kebencian, cacian, hinaan, dan makian. Jokowi beralasan, Indonesia adalah negara yang memiliki norma agama, etika, tata krama, dan budaya yang luhur.

Baca: Jokowi: Oposisi Itu Sangat Mulia, Asal Jangan Menimbulkan Dendam

"Saya yakin, kita semua berkomitmen meletakkan demokrasi yang berkeadaban, yang menjunjung tinggi kepribadian Indonesia, yang menunjung tinggi martabat Indonesia, yang akan membawa Indonesia menjadi Indonesia Maju, Adil dan Makmur," ujarnya.

FIKRI ARIGI | BUDIARTI UTAMI PUTRI | DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Begini Wujud Taman Konservasi Mangrove yang Dipamerkan Jokowi kepada Delegasi World Water Forum ke-10

1 jam lalu

Begini Wujud Taman Konservasi Mangrove yang Dipamerkan Jokowi kepada Delegasi World Water Forum ke-10

Jokowi dan pemimpin negara peserta World Water Forum ke-10 mengunjungi taman konservasi Mangrove di Bali.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air

3 jam lalu

Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air

Presiden RI Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara atau pemerintahan membahas kerja sama kedua negara dalam pengelolaan sumber daya air.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

3 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

3 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu

4 jam lalu

Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu

Hampir genap satu tahun sebelum dia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 20 April 2024, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Indonesia. Ini jejaknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berduka Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat: Doa Tulus Saya Panjatkan

4 jam lalu

Jokowi Berduka Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat: Doa Tulus Saya Panjatkan

Presiden Jokowi menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Baca Selengkapnya

Tegaskan Peran Penting Air, Indonesia Dorong Empat Inisiatif Konkret di World Water Forum ke-10

5 jam lalu

Tegaskan Peran Penting Air, Indonesia Dorong Empat Inisiatif Konkret di World Water Forum ke-10

Untuk pertama kalinya sejak World Water Forum digelar, persoalan air dunia dibahas di tingkat kepala negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu Elon Musk, Undang Investasi SpaceX hingga Tesla di Indonesia

6 jam lalu

Jokowi Bertemu Elon Musk, Undang Investasi SpaceX hingga Tesla di Indonesia

Presiden Jokowi juga mengapresiasi Elon Musk atas keikutsertaannya sebagai pembicara di KTT World Water Forum dan membahas pentingnya pengelolaan air.

Baca Selengkapnya

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

7 jam lalu

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

8 jam lalu

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

Gibran tak tahu apakah PDIP mengundang ayahnya, Presiden Jokowi ke Rakernas V. Namun ia mengatakan dirinya akan datang kalau diundang.

Baca Selengkapnya