Anak Gus Dur Minta Muslim Jernih Melihat Soal Anjing Masuk Masjid

Kamis, 4 Juli 2019 09:00 WIB

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X bersama sejumlah tokoh seperti Allisa Wahid, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, dan Rektor UGM Pratikno memukul kentongan dalam aksi budaya "Manifesto Kebhinekaan", Minggu (24/6). Aksi yang diikuti ribuan warga dari berbagai elemen itu untuk mengecam tindak intimidasi dan kekerasan atas nama agama yang belakangan masih sering terjadi di tanah air. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid, mengomentari peristiwa perempuan yang membawa anjing masuk masjid Al-Munawaroh, Sentul City, Kabupaten Bogor.

Baca: Kronologi Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid di Sentul City

Alissa meminta kalangan Muslim untuk berbesar hati menerima hasil pemeriksaan tim ahli kejiwaan rumah sakit Polri Kramat Jati. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan data rekam medis, perempuan yang nekat membawa anjing masuk masjid itu dinyatakan menderita dua tipe skizofrenia, yakni skizofrenia paranoid dan skizoafektif.

“Jangan sumbu pendek memperlakukan kasus itu sebagai kesengajaan dan kebencian,” kata Alissa kepada Tempo seusai acara hari lahir Fatayat NU ke-69 di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu malam, 3 Juli 2019.

Anak Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu berpesan agar mayoritas tidak gampang tersinggung dan melihat persoalan secara jernih. Dokter atau kalangan profesional yang berhak menentukan seseorang menderita gangguan jiwa atau tidak.

Advertising
Advertising

Kalangan yang tidak terima terhadap perkara itu boleh saja keberatan, tapi tak boleh menekan aparat atas hasil pemeriksaan tim dokter. “Jangan dikit-dikit menyebut penodaan agama. Yang terjadi nanti mayoritanisme,” kata Alissa.

Sebagai penderita skizofrenia, Alissa melihat perempuan yang membawa anjing itu tak bisa mencerna segala sesuatu sehingga dia mengajak kalangan Muslim tidak menggunakan emosi. Dalam hukum Islampun, seseorang yang dinyatakan mengalami gangguan jiwa tidak bisa dikenai hukuman.

Polres Bogor telah resmi menaikkan status SM (52), wanita pembawa anjing masuk masjid sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Penetapan tersangka tersebut didasarkan atas alat bukti berupa keterangan saksi, barang bukti berupa rekaman video, serta pakaian dan sepatu yang digunakan SM.

Dengan menaikkan status SM menjadi tersangka, penyidik Polres Bogor pun meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan. SM diduga melanggar pasal persangkaan yakni pasal 156a terkait penodaan/ penistaan agama. Meski memiliki riwayat gangguan kejiwaan dari 2 rumah sakit, SM tetap ditahan.

Baca: Langsung Dikubur, Kematian Anjing Masuk Masjid Jadi Misteri

Berdasarkan rekam medis SM, tim ahli kejiwaan rumah sakit Polri Kramat Jati menyatakan perempuan itu menderita dua tipe skizofrenia, yakni skizofrenia paranoid dan skizoafektif. Kasus perempuan pembawa anjing masuk masjid ini viral di media sosial. Perempuan itu marah-marah mencari suaminya, yang menurutnya sedang melangsungkan pernikahan di masjid kawasan Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Minggu 30 Juni 2019.

Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

5 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

6 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

7 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

7 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

7 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

10 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

13 hari lalu

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

25 hari lalu

Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

Sekjen PBB Antonio Guterres lewat unggahan di Instagram mengucapkan Selamat hari Raya Idulfitri kepada seluruh umat Muslim di dunia.

Baca Selengkapnya