39 Keturunan Tionghoa Mendapat Status Warga Indonesia
Reporter
Editor
Kamis, 24 April 2008 21:31 WIB
TEMPO Interaktif, Malang: Sebanyak 39 warga negara keturunan Tionghoa di Kota Malang mendapatkan status sebagai warga Indonesia. Pengesahan status ini ditandai dengan pemberian dokumen kependudukan oleh Walikota Malang Peni Suparto di Balai Kota Malang, Kamis (24/3). "Mereka secara hukum telah syah menjadi WNI karena sudah mempunyai kartu tanda penduduk dan kartu keluarga." kata Walikota Malang, Peni Suparto, dalam sambutannya. Pengesahan status menjadi warga Indonesia ini berdasarkan Undang-undang No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan. Menurut Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang, Rahman Nurmala, undang-undang tersebut antara lain menyatakan setiap warga yang lahir dan bermukim di Indonesia bisa mengajukan diri untuk mendapatkan status sebagai WNI. Adapun syarat untuk mendapatkannya hanya mengajukan identitas diri, seperti kartu tanda penduduk WNA. Permohonan menjadi WNI yang diproses Kantor Kependudukan Kota Malang sebanyak 40 orang. Setelah diajukan ke Departemen Hukum dan HAM, hanya ada satu orang dari 40 pemohon yang tidak disetujui. Penyebabnya, meski dibesarkan di Indonesia, tetapi pemohon lahir di Hokian, Cina. Data di Dinas Kependudukan mencatat ada lebih dari 800 warga negara asing yang tinggal di Malang. Selain keturunan Tionghoa, mereka adalah warga keturunan India, dan Arab. Tetapi, hanya keturunan Tionghoa yang aktif mengurus status kewarganegaraan. Dinas Kependudukan saat ini sedang mensosialisasikan kemudahan mengurus pengalihan status warga negara kepada warga keturunan Arab dan India. Untuk memudahkan, sosialisasi dilakukan melalui wadah paguyuban keturunan. "Proses pengurusan kewarganegaraan selesai tak sampai tiga bulan. Biayanya hanya Rp 500 ribu," tutur Nurmala. Gan Giok Hwa menyatakan kegembiraan mendapat status kewarganegaraan Indonesia. "Saya senang sekali," katanya. Selama ini, Gan merasa sebagai orang asing di tempat kelahiran dan lingkungan tempat dibesarkan. (Bibin Bintariadi)