PAN Sebut Zulhas Bangun Komunikasi Informal ke Partai Jokowi

Jumat, 28 Juni 2019 19:04 WIB

Ketum PAN Zulkifli Hasan tiba di kediaman Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juni 2019. Hari ini tengah berlangsung sidang putusan MK perkara sengketa Pilpres. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Bara Hasibuan mengatakan Ketua Umum partai Zulkifli Hasan siap melakukan pendekatan dengan partai koalisi pengusung Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.

Baca: Putusan MK Jokowi Menang, Demokrat Anggap Koalisi Prabowo Bubar

"Kalau nanti memang diperlukan pertemuan besar dengan pemimpin-pemimpin partai lainnya yang ada di koalisi sebelumnya, tentu saja itu akan kami lakukan," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2019.

Menurut Bara, komunikasi secara informal antara Zulkifli Hasan dengan sejumlah petinggi partai koalisi Jokowi juga sudah berjalan. Dia mencontohkan, Zulkifli dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga bertemu dalam acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih, Murad Ismail dan Barnabas Orno di Istana Negara pada Rabu, 24 April lalu.

Bara menyebut Zulkifli juga berhubungan baik dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Nanti akan ada lagi pertemuan-pertemuan seperti itu secara informal, itu biasa kan. Hubungan Pak Zul dengan Ibu Mega sangat baik, dengan Surya Paloh juga sangat dekat," ucap Bara.

Advertising
Advertising

Selain itu, Bara berpandangan Jokowi sebagai pemimpin koalisi juga akan menentukan siapa saja yang akan diajak bergabung ke pemerintahan. Adapun keputusan PAN secara internal akan dibahas dalam rapat kerja nasional yang kemungkinan akan digelar bulan Juli mendatang. "Presiden yang berhak menentukan apakah koalisi itu patut ditambah untuk diperkuat basis politiknya di pemerintahan nanti," kata Bara.

Setelah pencoblosan pada 17 April lalu, PAN santer disebut-sebut bakal merapat ke koalisi Jokowi. Belakangan justru Partai Gerindra yang disebut diprioritaskan untuk bergabung ketimbang PAN dan Partai Demokrat.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Arsul Sani berpendapat Gerindra adalah lawan politik yang baik sehingga harus diberi kesempatan pertama untuk bergabung. Menurut dia, Gerindra menunjukkan fatsun politik yang baik dengan pergi ke Mahkamah Konstitusi untuk menggugat hasil Pilpres 2019.

Baca: Ketua PBNU Minta Umat Islam Terima Keputusan MK Menangkan Jokowi

"Bagi saya, ketimbang yang misalnya pilpresnya belum selesai udah mau keluar lapangan, ini ibarat main bola belum 90 menit masa mau ganti lapangan. Kan harusnya pertandingan selesai dulu," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2019.

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

6 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

25 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

4 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

19 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

23 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya