JK Nilai Munas Golkar Tak Perlu Dipercepat, Ini Pertimbangannya

Reporter

Egi Adyatama

Selasa, 25 Juni 2019 18:42 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan kondisi kesehatannya kepada wartawan di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 4 Juni 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menilai Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tak perlu dipercepat. Politikus senior Golkar itu berpendapat percepatan munas tak akan efektif dengan sisa waktu yang ada.

Baca: Dukung Airlangga, Golkar Sumut Tolak Percepatan Munas

"Normal saja lah, toh sekarang sisa enam bulan. Itu Desember nanti akan Munas biasa. Tunggu lah," kata JK saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juni 2019.

JK mengatakan ongkos untuk penyelenggaraan Munas tidaklah kecil. Biaya pencalonan juga besar.

Saat ini, ada dua nama yang disebut-sebut sebagai calon kuat menduduki jabatan ketua umum Golkar. Mereka adalah inkumben Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo.

Wacana percepatan Munas muncul dari politikus senior Golkar, Yorrys Rawayai. Ia menyebut Munas perlu dipercepat karena adanya kekecewaan terhadap hasil Pemilu 2019. Jatah kursi Golkar menurun dibanding 2014.

Baca juga: Bamsoet Sebut Dapat Dukungan Para Senior Golkar Maju Jadi Ketum

Advertising
Advertising

Menanggapi hal itu, JK menanggap kekecewaan itu hanya muncul dari seglintir pihak saja. "Sebagian besar daerah setuju (tak mempermasalahkan hasil pemilu). Kita (Munas) normal saja lah," kata Mantan Ketua Umum Golkar tahun 2004-2009 itu.

JK sendiri mengaku tak lagi memiliki hak suara dalam pemilihan ketua umum nanti. Ia juga enggan mengafiliasikan dirinya dengan salah satu nama bakal calon. Meski begitu, JK mengatakan baik Airlangga maupun Bambang Soesatyo telah datang menemui dirinya.

"Saya tidak punya hak suara lagi. Jadi saya tidak mikirkan itu yang mana. Kalau saya punya hak suara saya timbang-timbang," kata JK.

Baca: Pengamat Anggap Munaslub Golkar Belum Diperlukan

Isu munaslub ini berembus setelah Yorrys Raweyai menyebut wacana percepatan munas untuk mengganti Airlangga muncul di internal partai. Hal ini tak terlepas dari kegagalan Golkar mencapai 110 kursi yang ditargetkan di pemilihan legislatif 2019. Golkar hanya memperoleh 85 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

2 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

2 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

3 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

3 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

4 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

4 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya