Hendropriyono Minta Anggota TNI Terpapar Radikalisme Dihukum

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Jumat, 21 Juni 2019 18:45 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, saat menghadiri acara halal bihalal bersama purnawirawan TNI, di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Juni 2019. Ma'ruf nampak ditemani oleh mantan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, politikus Golkar Agum Gumelar, dan Ketua PKPI AM Hendropriyono.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) AM Hendropriyono, menilai tumbuhnya radikalisme di kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berbahaya bagi kelangsungan negara. Karena itu, ia menilai harus ada hukuman bagi anggotanya yang terpapar isu ini.

Baca: Hendropriyono Gelar Halal Bihalal Purnawirawan, Ma'ruf Amin Hadir

"Oh ya memang bahaya. Karena itu saya harapkan kepada para kaum muda yang masih aktif untuk merenungkan hal ini," kata Hendropriyono, usai menggelar acara halal bihalal bersama purnawirawan TNI, di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Juni 2019.

Langkah pemberian hukuman bagi anggota TNI yang meragukan Pancasila, menurut dia, adalah hal konkret. Ia mencontohkan dulu saat ada anggota yang terlibat penyebaran paham komunisme, akan langsung terkena hukuman pidana hingga belasan tahun.

"Nah, ini juga harus begitu. Kalau masih ada yang terus-terusan tebarkan paham radikalisme, ada hukumannya," ujar purnawirawan TNI sekaligus pendiri Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia itu.

Hendropriyono menegaskan hukum militer lebih berat dari pada hukuman biasa. Pasalnya jika sudah terkena hukuman militer, bisa juga terkena hukuman pidana dan hukuman disiplin tentara. "Jadi bertumpuk-tumpuk. Sebetulnya hukum militer itu lebih berat," kata dia.

Baca: Massa Aksi 22 Mei Sindir Hendropriyono yang Siagakan Anjing K-9

Isu radikalisme di antara anggota TNI mencuat setelah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapan ada 3 persen anggota TNI yang meragukan Pancasila sebagai dasar negara. Ryamizard mengatakan salah satu ideologi yang menyebar saat ini adalah khilafah, yang bertentangan dengan Pancasila.

Berita terkait

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

10 jam lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

23 jam lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

2 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

2 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

3 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

3 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

5 hari lalu

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

5 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya